Merawat Wajah Bersama Scarlett Whitening

Dalam waktu dua tahun saya akan berusia 50 tahun, whew time flies. Dan sebagai wanita, mau umur berapa saja pasti menghadapi masalah dengan kulit wajah. Dulu jaman masih remaja hingga berusia 20 tahunan masalah kulit saya ya berminyak dan jerawatan. Sebenarnya sih jerawat yang mampir di wajah hanya satu atau dua. Dan biasanya mereka memunculkan diri pada masa menjelang menstruasi. Tapi pada masa itu, tahu sendiri lah ya, ada jerawa rasanya kiamat. Ditambah lagi, pada masa mulai kerja, saya sering menggunakan bedak compact yang teksturnya lebih padat. Tujuannya tentu saja agar makeup bisa bertahan seharian. Lalu malamnya, malas membersihkan sisa-sisa makeup. Akibatnya jerawatnya tambah menjadi walau syukurlah tidak berlarut-larut.

Perawatan Tubuh Bersama Scarlett Whitening

"Usia sudah 48, hampir 50 tapi kamu kok males banget sih merawat tubuh?" akhir-akhir ini saya semakin sering ditegur seperti itu oleh ibu. "Sekarang khan lagi sering di rumah, coba dong dimulai lebih perhatian sama tubuhnya. Yang senang khan nanti kamu juga.”

Okay, saya harus mengakui bahwa sudah lama tidak pernah perhatian sama yang namanya body care. Bukan berarti saya gak hobi mandi ya. Oh, itu sama sekali tidak mungkin. Terlebih lagi dengan situasi seperti sekarang ini, ketika pandemik corona belum memperlihatkan tanda-tanda akan berkurang, justru kegiatan membersihkan tubuh ini frekuensinya meningkat. 

Sebagai perbandingan saja, dulu kalau dari aktivitas di luar rumah maka saya akan lanjut bersantai dulu entah di ruang tamu atau kamar. Sekarang? Wah, langsung cuci tangan, baju langsung ganti dan setelah itu bergegas mandi. Penah saking khawatirnya sama situasi sekarang, baru berjemur dari luar saja saya langsung mandi. Ternyata, walau bertujuan baik agar tubuh bersih namun karena terlalu kerajinan mandi ini malah menjadi salah satu penyebab kulit saya menjadi kering. Sepertinya saya kurang teliti dalam memilih sabun mandi sehingga menghilangkan kelembaban alami di kulit. 

#HIDDENGEM BEBEK PERDIKAN

Jangan dikira hanya Bogor yang punya hidden gem untuk tempat makan ataupun nongkrong. Sebenarnya di Jakarta pun banyak loh, tempat-tempat yang gak nyangka eh ternyata asik buat makan dan nongkrong. Okay, jujur Bogor teteup lebih banyak ya jumlahnya (halah). Hanya saja dengan kondisi seperti sekarang, tidak bisa keluar seenaknya seperti awal tahun 2020. Terlebih lagi sekarang di pertengahan tahun 2021 yang malah lebih parah dari tahun lalu. But anyway, bulan Mei 2021 saya diajak teman ke sini. Bukan tempat nongkrong, lebih tepatnya tempat untuk makan. Namanya Bebek Perdikan.

#HIDDENGEM VOLCAN COFFEE & SPACE

Volcan Coffee and Space di bagian depan

Sebelum PPKM darurat, saya mulai sering cafe hopping ke Bogor bareng satu atau dua orang teman. Kebetulan ada teman juga yang tinggal di area Bogor, jadilah kami bergantian ketemuan. Kadang dia yang ke Jakarta, atau gantian saya yang ke Bogor. 

Demen amat ke Bogor? Ya iyalah, ongkos KRL hanya sekitar Rp 12.000,- bolak balik. Tinggal menambah ongkos kendaraan online (entah motor ataupun mobil), dan pergi ke area yang bertebaran tempat ngopi atau makan. Bareng sama teman malah lebih bagus, karena ongkos bisa dibagi bersama. Atau kalaupun sendirian, ya gampang saja... tidak usah terlalu jauh-jauh dari stasiun kereta. Karena tempat untuk kulineran di Bogor banyak banget. Bahkan kalau hanya ingin jalan ke Kebun Raya Bogor dari stasiun pun tidak jauh juga, walau rada-rada berkeringat (sedikit) setelahnya. Dan asal tahu saja, banyak tempat nongkrong yang sudah buka sejak jam 7 pagi. 

#NEWNORMAL Workout At Home

PPKM Darurat akhirnya mengembalikan situasi kurang lebih sama seperti tahun lalu yaitu total WFH. Selamat tinggal dulu sama rutinitas keluar dengan kendaraan umum. Awalnya saya ingin memanfaatkan waktu dengan olahraga jalan kaki. Tapi akhirnya seperti biasa kebanyakan rencana tapi gak dijalankan, saya memutuskan untuk workout pas bangun tidur saja.  

Melihat daftar video workout yang saya susun tahun lalu, ceritanya saya sok bosen. Gerakannya itu-itu lagi, mau mencoba gerakan lain. Ohya, bukan berarti saya rajin workout ya dan badan saya sudah singset set seperti para instruktur. Karena sesekali saya juga sering skip workout, apalagi kalau sedang gak fit. Plus, makan teteup jalan teros, jadi ya saya hanya berharap untuk jaga kesehatan aja deh.