Blog berisi curhatan si lajang

Jumat, 29 Januari 2016

Book A Darker Shade of Magic by V.E. Schwab

It has been a while since I read book that really makes my imagination running wild. Not that other books not good. But probably because most that I read is about murder and supernatural world. So, it’s kinda making me depressed. But I read them anyway. 

The title of the book is : A Darker Shade of Magic. Is about Kell, traveller to the parallel world , in this book there are four London. Yeah people! Four London. There is Red London where Kell live with his “foster” parents; the royal family of Red London. He is very close with the prince of Red London :Rhy and willing to give his life for his safety.  There was Black London, but it seems the city dead already. Another one is totally dangerous White London with its ruthless people. The dangerous and vicious twin: Athos and Astrid. They never hesitate to kill everyone that stands in their way. The last one is Grey London, the London that we knew where people speak English.

Kell is an Antari - those who born with magic in their blood. There are only two Antari, Kell and Holland. Antari are the only people who can travel in the parallel world. If Kell treated (or at least he felt that way) like something valuable and interesting, Holland was being controlled by King Athos and and Queen Astrid. During his travelling, Kell like to collect objects and he finally got something dangerous that will endangered so many people. He decided to send the dangerous object back to Black London but is not an easy task. He has to deal with the twin and not to mention Holland. But he met thief and pickpocket : Delila Bard. First she robbed him but in the end she save his life. And she insist to accompany Kell on his dangerous task. She was proven a loyal friend to Kell and save him over and over again.

Rabu, 27 Januari 2016

Jammin' JJ Royal Brasserie

Foto kiriman Ria Tumimomor (@riamrt) pada


Beberapa waktu lalu saya dan teman makan sore di JJ Royal Brasserie yang berlokasi di Lotte Shopping Avenue. Penampilan makanannya di foto yang ada di menu (intip deh situs mereka di sini)  benar-benar mengundang selera jadilah saya memesan yang ini. Sudah mini harganya bikin kesedek pulak. 

Baked Penne yang aslinya mini banget

Jumat, 22 Januari 2016

Simplicity Slice Of Heaven


Saya tidak pernah bisa menahan diri jika melihat coklat… Kalau coklat yang saya beli belum habis, pasti kegiatan mengunyah itu belum berhenti.Untungnya sekarang saya sudah lumayan bisa mengerem kegilaan saya makan coklat. Bukanapa-apa. Mahal sekale kalau terus-terusan.

Bukan berarti saya hanya doyan coklat import atau semacamnya loh. Saya sebenarnya pengunyah segala macam coklat. Hanya saja akhir-akhir ini saya lebih suka mengunyah dark chocolate – yang katanya lebih sehat karena hanya mengandung sedikit gula.Tapi ya teteup saja pas beli, kita harus rajin cek kadar gula yang ada di coklat tersebut. Dan sejak mulai doyan makan dark chocolate, saya mulai jarang makan white chocolate. Rasanya terlalu manis walau kadang kalau dapat gratisan ya saya sikat juga (halah gak konsisten).
Bukan hanya coklat dalam bentuk batangan, tapi juga yang telah diolah dalam bentuk bubuk untuk minuman. Yap, saya juga penggemar berat minum susu yang dicampur dengan bubuk coklat. Dan kalau saya sedang iseng saya akan mencampur juga dengan coklat batangan; dark chocolate biasanya. Serta  gula merah. Plus kadang-kadang tambahkan lagi dengan susu kental. Dan saya sudah piknik kemana-mana nih ceritanya. 

Kamis, 21 Januari 2016

A Week After #WeAreNotAfraid


Thamrin Street - 16th of January 2016

A week ago on 14th of January 2016, Jakarta was attack by suicide bomb around Thamrin area. The news can be read here on Jakarta Post's site. Within few hours, Indonesian people flooded the twitterverse with hashtag #PrayForJakarta but then changed it to #KamiTidakTakut or #WeAreNotAfraid 


Selasa, 19 Januari 2016

Tenderly Tim Ho Wan - HAS PERMANENTLY CLOSED

Tim Ho Wan Grand Indonesia - Jakarta

Kalau tidak diceritakan oleh teman tentang dim sum enak Tim Ho Wan, saya tidak tahu sama sekali tentang restoran tersebut. Restoran dim sum kelas Michelin. Nah loh, apalagi tuh? Kalau hasil membaca dari Wikipedia maka setiap tahun ada buku panduan restoran dan dan buku panduan wisata yang dikeluarkan oleh Michelin. Jadi Michelin ini bukan hanya dikenal sebagai pembuat ban ya. Restoran-restoran yang masuk standar enak Michelin ini, masuk dalam buku panduan tersebut termasuk Tim Ho Wan.

Mulanya di Indonesia, Tim Ho Wan buka di area Pantai Indah Kapuk. Jauh banget ya booo. Tapi saya dengar mereka juga akhirnya buka cabang di Grand Indonesia. Kalau saya awalnya tidak tahu tentang standar Michelin dan pengetahuan nol sama sekali, kok ngebet ingin makan di sini? Karena Tim Ho Wan menyajikan makanan NON HALAL. Catet.

Jadi, awal tahun tanggal 9 January 2016, saya sama teman memutuskan untuk makan malam di sini. Ketika sampai di sana, saya agak tercengang juga dengan restorannya. Sama sekali tidak ada kesan mewah, malah seperti food court biasa saja. Apa yang di Hong Kong juga seperti ini?

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.