Blog berisi curhatan si lajang

Kamis, 17 Desember 2015

Dekorasi Natal Favorit


Tahun ini saya dengan berat hati memutuskan untuk tidak memasang pohon Natal di rumah... Rasanya kalau ada pohon Natal yang bisa keluar sendiri dari tempat penyimpanan, menyusun sendiri hiasan, kartu ucapan Natal keluar sendiri dari amplop dan semuanya balik sendiri ke tempat penyimpanan... ya ampun, mimpi orang malas banget...

Yang ingin tetap saya lakukan tahun ini adalah jalan-jalan ke mall menikmati dekorasi Natal. Dari tahun ke tahun, ada beberapa yang saya suka banget. Bahkan saya sempat membuat e-card dari foto-foto tersebut. 

Jadi hingga saat ini dekorasi favorit saya adalah 

1. Pohon Natal di Starbucks

Lokasi: Starbucks Plaza Indonesia

Lucu deh melihat pohon Natal yang disusun dari red cup Starbucks yang hanya muncul saat menjelang Natal... Foto diambil sekitar bulan Desember tahun 2007

Senin, 14 Desember 2015

Sundanese Cuisine: Rumah Makan Ampera 2 Tak


Like I said many times, I am not really into Indonesian food since I think nobody can beat my mom's cooking. But when we were walking around Cikini street, this restaurant caught our attention. Or hers to be exact.  This place; Rumah Ampera 2 Tak serves Sundanese Cuisine.

So, here it is... This is not the kind of place I like to visit during the weekend. Not because I'm being snob or having too much of money. Simply because I think I had had enough, I eat in warung or canteen just for the cheap price. Not for the taste or anything like that. I'm a realistic. With a very cheap price I won't ask too much. When I mean cheap, I only need to spend probably around USD 1 or even less for lunch. This place, well depends on what you eat.

Jumat, 11 Desember 2015

Tanpa Komentar Kurang Seru

Punya blog kalau tidak ada yang kasih komentar sama sekali itu rasanya kurang seru... Dari komentar, ada yang memberi masukan, pertanyaan yang bisa dijadikan bahan postingan di lain waktu. Walau tentu saja ada banyak juga komentar gak jelas hingga yang numpang iklan.

Berikut adalah sebagian komentar pembaca yang berbaik hati menyempatkan waktu mampir:



Komentar-komentar yang ada kaitannya dengan postingan blog: 


Selasa, 08 Desember 2015

Christmas Movie : Le père Noël


"Dear Santa, tahun ini saya sudah menjadi anak yang baik...., hanya sekali menjambak rambut adik saya..."
"Dear Santa, tahun ini saya ingin hadiah juga buat kakek, dia yang menuliskan surat ini..."

Kapan terakhir kali kita percaya kalau Santa Klaus alias Sinterklaas itu ada?  Antoine (the super cute Victor Cabal) yang berumur 6 tahun dan penderita asma; jelas percaya banget kalau Santa Klaus itu betul-betul ada. Ia nyaris tidak bisa tidur di kamarnya saat malam Natal karena ingin bertemu langsung. Dan karenanya ia kaget bercampur senang ketika mendengar suara barang jatuh yang ternyata...oh! Santa Klaus! Yang dalam bahasa Prancis : Le père Noël.

Senin, 07 Desember 2015

Desperate Dheepan


Film dimulai dengan adegan beberapa orang tengah membakar jenazah dan seorang pria yang mengganti bajunya. Wajahnya seperti tengah memutuskan sesuatu. Lalu adegan berganti dengan seorang wanita yang tengah berada di tempat penampungan dan bertanya ke beberapa orang. Ia selalu menanyakan apakah anak ini ada orangtuanya atau tidak? Akhirnya ia bertemu dengan seorang anak yang telah kehilangan orangtuanya. Mereka berdua lalu berlari menuju ke tenda dan pria yang tadi ada di awal film juga ada di sana. Petugas tengah memperhatikan mereka bertiga dan memberikan passport dari satu keluarga yang telah tiada. Dan itu artinya, mulai saat itu mereka bertiga harus melupakan kehidupan lama termasuk nama dan berganti menjadi Dheepan (Antonythasan Jesuthasan) sebagai kepala keluarga, Yalini (Kalieaswari Srinivasan) sebagai ibu dan  Illayaal (Claudine Vinasithamby) sebagai putri satu-satunya. Dari Sri Lanka mereka menjadi pengungsi di Prancis. 

Di Prancis dengan status sebagai pengungsi, keluarga ini ditempatkan di daerah yang ternyata tidak aman. Dekat tempat tinggal mereka ternyata ada tempat gangster yang juga warga keturunan. Beberapa kali terjadi tembakan antar gang tersebut yang membuat Yalini dan Illayaal teringat kembali perang yang terjadi di negara asal mereka. Yalini bahkan nyaris  meninggalkan keluarga gadungannya untuk tinggal dengan saudaranya di Inggris. Tapi suatu kejadian akhirnya mendekatkan mereka sebagai keluarga yang seutuhnya.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.