Blog berisi curhatan si lajang

Kamis, 07 November 2024

BELAJAR MENGELOLA UANG DI USIA DINI

Dulu banget nih pernah berandai-andai dengan beberapa teman mengenai kedai kopi dan toko buku. Sepertinya asyik deh kalau kami membuka kedai kopi di mana para pengunjungnya bisa sekalian mencari dan membeli buku-buku. Ternyata, akhir-akhir ini yang kami lihat adalah, kedai kopinya ada banyak yang muncul, lalu tutup lalu ada lagi yang baru. Ternyata dalam berusaha, kami tidak bisa hanya mengandalkan kesukaan akan sesuatu tapi juga perlu memperhitungkan banyak factor. Antara lain trend yang datang dan pergi serta pastinya dukungan dana. 

Jujur, pengetahuan literasi keuangan saya memang sangat kurang. Mendengar angka itu berasa jadi momok seperti menghadapi ulangan matematika. Padahal, bukankah setiap saat saya dan mungkin juga banyak orang lain berhadapan dengan angka-angka? Yang rutin nih, seperti keperluan untuk naik kendaraaan umum. Bagi yang biasa naik Commuter Line bisa jadi akan menggunakan aplikasi untuk melihat jadwal kereta. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari rumah menuju stasiun agar tidak tertinggal kereta?  

Jadi sebaiknya bagaimana agar kita terutama generasi yang jauh lebih mudah bisa belajar mengatur keuangan mereka? 


Yang Akan Kita Bahas:







Mengapa Belajar Keuangan Sejak Dini Itu Penting?

Ketika dulu saya masih kecil dan pastinya belum ada teknologi handphone boro-boro pembayaran dengan scan QRIS, maka kalau ingin jajan yang akan saya dapatkan adalah sejumlah uang tunai dari orangtua. Saya titip jajanan sama teman (belum ada jastip saja sudah malas jalan sendiri ke kantin, pakai acara titip pula). Dan ketika pulang ke rumah lalu orangtua bertanya saya jajan apa dan ada kembaliannya atau tidak yang terjadi adalah saya diam. Satu, saya tidak dapat jajanannya dan yang kedua, saya bahkan tidak tahu berapa harga jajanan tersebut dan tidak jelas berapa kembaliannya. 

Itu adalah masa-masa awal saya mengenal uang dan mungkin karena tidak merasakan mencari sendiri, jadi ketika kehilangan ya tidak ada beban. Hal ini juga bisa dijadikan pengingat bahwa sebenarnya penting belajar keuangan sejak dini. Antara lain agar saya (saat itu) mengerti nilai uang yang sebenarnya harus dicari dan diusahakan terlebih dahulu jadi tidak sembarangan menggunakannya. 


Untungnya di jaman digital seperti sekarang, pembelajaran soal uang tidak perlu dengan cara tragis seperti yang terjadi pada saya. Bisa dengan main Mortgage Calculator game, yang ringan-ringan saja dahulu seperti pengenalan terhadap nilai uang. Sekalian belajar berhitung seperti game yang saya mainkan yang namanya Cash Back. Bukan, ini tidak ada kaitannya dengan program cash back yang sering kita dengar sebagai program promosi kalau sedang belanja. Ini beneran cash back alias kembalian kalau sedang belanja. 





Untuk level bisa dipilih dari yang paling mudah, menengah dan tersulit. Itupun masih bisa memilih bantuan seperti bantuan berapa besar sih kembaliannya. Karena mata uangnya menggunakan mata uang asing yaitu USD dan tingkat kesulitannya ketika harga barang tidak bulat jumlahnya. Melainkan ada nilai di bawah USD 1 yaitu sen. Sementara mata uang Rupiah tidak menggunakan sen dalam. Kecuali sen ke kiri dan ke kanan. Jadi, selain mengenalkan angka-angka dan perhitungan dari yang sederhana, kita juga bisa mengenal mata uang asing. 

Setidaknya anak-anak jadi tahu sedikit mengenai kalkulasi dan kalau jajan tidak hanya pasrah saja menunggu uang kembalian.   





Peran Orang Tua dan Edukasi Keuangan di Rumah

Karena pentingnya mengenal keuangan sejak umur dini, maka tentunya orang tua sebaiknya terlibat dalam memberikan pengetahuan mengenai keuangan pada anak. 

Bagaimana perannya? 

- Uang Saku
Ketika memberikan anak uang saku, tentu maksudnya jangan sampai seperti saya juga ya, lenyap tak berbekas. Tapi maksudnya agar belajar menghargai dan mengelola uang sendiri, apalagi ketika diberikan uang saku mingguan.

- Menabung
Saat memberi uang saku mingguan, mulai belajar menabung agar uang jajan cukup untuk seminggu. Jika bisa mencukup untuk seminggu dan ada lebihnya, tentu lebih bagus. Anak bisa diajak untuk membuka rekening tabungan agar menjadi terbiasa. 

-Kebutuhan vs Keinginan
Ingin sepatu baru karena yang lama sudah mulai tidak nyaman digunakan atau ingin membeli boneka Labubu. Perbedaan ini bisa dijadikan bahan diskusi bareng sama anak, sehingga mereka paham mana yang sekedar ingin punya atau perlu punya.

-Main Game Bareng
Baru kali ini main game direstui orang tua ya, karena bisa sekalian belajar berhitung dan pentingnya punya pekerjaan. Untuk mendapatkan uang, harus dengan bekerja terlebih dahulu. Contohnya seperti permainan Cash Flow yang mirip-mirip Cash Back. Bedanya di Cash Flow, ada beberapa aturan dan hal-hal yang harus diperhatikan oleh si pemain. Gagal memperhatikan aturan dengan benar, akan berpengaruh pada pekerjaan dan efeknya terhadap upah yang diterima. 




Memperkenalkan Game sebagai Alat Belajar Keuangan yang Efektif 

Anak-anak biasanya cenderung lebih dapat menyerap pembelajaran saat belajar sambil bermain. Karenanya, mengajarkan anak tentang keuangan melalui permainan bisa jadi sangat efektif. 

Bagaimana caranya? Simak beberapa tips berikut ini: 



- Memilih Permainan Sesuai Usia Anak 
Games biasanya mempunyai tingkat kesulitan yang bervariasi, jadi pilih yang sesuai usia mereka. Seperti permainan Piggy Bank Adventure ini, lebih untuk permainan ketangkasan anak, bagaimana mereka mengumpulkan koin dan perlahan akan terus naik level. Bisa dimainkan anak-anak pada usia 5 - 8 tahun. 




Sementara untuk anak-anak yang lebih dewasa bisa dengan permainan seperti  Cash Flow sebelumnya atau Open Restaurant. Untuk Open Restaurant, pemain akan mengelola pengunjung yang ingin makan di dalam restauran. Semakin banyak pengunjung dan order yang diterima dan dinikmati pengunjung, akan menghasilkan uang bagi pemain. Pemain akan belajar tidak hanya berhitung namnun juga Karena sudah mulai untuk berhitung karena adanya target dan resiko dari pekerjaan jika target tidak terpenuhi. 






- Memilih Permainan Dengan Konsep Keuangan Yang Spesifik
Bisa untuk anak-anak yang lebih dewasa, mereka bisa memainkan simulasi berinvestasi. Misalnya dengan bermain Real Estate Tycoon, pemain bisa membeli property dengan dana yang disediakan. Mereka akan belajar, mana property yang dapat memberikan keuntungan lumayan. Ada target tertentu di durasi waktu yang telah ditentukan, jadi pemain belajar meningkatkan nilai uang mereka. 






- Bermain Bersama dan Berdiskusi Secara Rutin
Akan lebih menyenangkan jika orang tua bermain dan belajar bersama anak. Misalnya dimulai dari memainkan permainan yang tidak ada hubungannya dengan keuangan. Tujuannya agar terbina suasana lebih santai. 

Dari situs yang sama, bisa memilih permainan Sort The Trash. Pemain memilah sampah mana yang bisa didaur ulang dan yang tidak bisa. Informasikan lalu diskusikan bersama, mengapa sebaiknya memilah sampah yang bisa didaur ulang dan mana yang tidak. Apa yang bisa terjadi jika sampah tidak dipisah-pisah.  

Jika sudah jadi rutinitas, akan lebih seru jika dibuat jadwal main game yang mana hari ini? Sehingga anak tidak merasa didesak untuk belajar keuangan saja. Namun melihat kegiatan ini untuk menghabiskan waktu bersama. 




Tips Memanfaatkan Game untuk Meningkatkan Literasi Keuangan Anak

Jika hanya dijelaskan secara teori, biasanya akan sulit dipahami oleh anak-anak. Dengan memanfaatkan game yang lebih interaktif, membuat anak jadi lebih mudah memahami. 

Berikut beberapa cara untuk memanfaatkan game dalam meningkatkan literasi keuangan anak:




- Memilih Game yang Mengandung Simulasi Keuangan
Bagi anak-anak yang lebih dewasa, permainan dengan simulasi keuangan akan lebih menarik, Contohnya permainan Coffee Shop ini. Dengan dana yang sudah disediakan kita bisa membeli bahan-bahan untuk persediaan saat jualan kopi. Bahkan, kita bisa membuat resep kopi sendiri untuk nanti dijual. Resep yang dibuat akan menentukan harga jual kopi tersebut. 




Dari game ini, kita menyadari bahwa cuaca pun berperan penting dalam berjualan kopi. Kalau udara dingin, orang akan malas keluar sehingga penjualan kopi pun menurun. Padahal bahan-bahan telah dibeli sementara penjualan tidak sesuai harapan. 




- Permainan Mengelola Anggaran
Hampir mirip dengan Coffee Shop, Idle Coffee Business juga mengajarkan cara mengelola kedai kopi dengan dana yang ada. 




Mulai dari investasi produk, peralatan hingga ke tenaga kerja sampai ke promosi di sosial media. Semua harus disesuaikan dengan anggaran dan pastinya pemasukan yang diterima. Bahkan, pemain bisa menjual kedai kopi ini dan memulai lagi yang baru dengan modal yang didapat. 


- Bermain Seolah Mengelola Kedai Kopi Sungguhan dan Diskusikan Bersama
Dalam permainan dengan simulasi keuangan, memungkinkan untuk dimainkan bersama dan mengambil keputusan bersama. Misalnya, ingin resep kopi yang bagaimana di permainan Coffee Shop. Lalu jika ternyata penjualan tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan, dibicarakan bersama. Kira-kira apa penyebab kegagaln tersebut, apa yang sebaiknya dilakukan untuk selanjutnya?


Dengan melibatkan anak dalam aktivitas ini, mereka tidak hanya sekedar bermain lalu lupa. Tapi bisa belajar pentingnya mengelola uang dan apa yang didapat dari pengelolaan uang yang benar. Pendekatan dengan game akan lebih menarik dan tentunya menyenangkan. 


Pentingnya Konsistensi dan Pendampingan dalam Belajar Keuangan

Mengapa konsistensi dan pendampingan jadi sangat penting dalam mengajarkan literasi keuangan pada anak-anak? 

- Membangun Suatu Rutinitas yang Berkelanjutan  
Sama seperti pelajaran di sekolah yang membutuhkan latihan dan pengulangan serta praktek agar bisa paham sepenuhnya,, demikian juga keterampilan dalam literasi keuangan. 

Bila konsisten, anak-anak dapat melakukannya sebagai rutinitas, misalnya dengan menabung, merencanakan pengeluaran serta punya pertimbangan sebelum belanja sesuatu. Bahkan mereka bisa menjalankan yang lagi trend sekarang: Frugal Life. Mereka tumbuh dengan mempunyai sikap keuangan yang bijak dan bertanggung jawab, membeli barang yang lebih mahal namun untuk jangka panjang. Membeli karena ada kebutuhan, bukan didorong keinginan saja. 


- Paham Konsep Keuangan 
Dengan bimbingan orang tua, anak-anak dapat belajar memahami nilai uang, bagaimana uang harus didapat melalui proses bekerja terlebih dahulu. Karenanya, jika menginginkan sesuatu bisa dimulai dengan menabung bahkan yang lebih rumit seperti mengelola anggaran ataupun investasi. 

Saat mereka tahu bahwa keputusan yang diambil ternyata bermanfaat besar, dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dan in penting ke depannya saat mereka mengambil keputusan yang berkaitan dengan masalah keuangan.

- Mengajarkan Pada Anak Tentang Nilai Positif Uang
Uang dapat memberikan manfaat yang positif jika dikelola dengan benar. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri tapi juga bagi orang lain. Dari hal-hal kecil misalnya memberikan kado ulang tahun dari tabungan sendiri untuk orang tua atau saudara. Atau memberikan sumbangan pada orang yang membutuhkan. 

- Bermain Bersama Dan Diskusi Rutin
Permainan yang dilakukan untuk menghadapi kejadian di dunia nyata akan menarik untuk didiskusikan bersama. Apalagi tantangan dan gangguan bisa saja terjadi, misalnya ketika anak benar-benar hendak menabung. Mungkin mereka gagal mencapai jumlah yang diinginkan dan menggunakannya untuk hal lain. 

Anak akan membutuhkan bimbingan dari orang tua untuk mengatasi tantangan tersebut. Jika tidak mendapatkan pendampingan yang rutin, mereka akan merasa jenuh ketika menghadapi masalah. Apalagi jika masalah tersebut berulang dan akibatnya menjadi kehilangan minat dalam belajar keuangan.


- Menjadi Contoh Dalam Mengelola Uang
Anak-anak belajar dari mengamati dan melihat dari orang tua. Jika orang tua rutin mengatur anggaran, merencanakan pengeluaran, menabung, mereka akan lebih dapat memahami pentingnya hal tersebut. Dan tentunya diharapkan mereka pun akan mengikuti contoh yang positif ini. 


Konsistensi dan pendampingan dalam literasi keuangan adalah fondasi penting yang akan membentuk keterampilan finansial anak hingga dewasa. Game Keuangan, adalah salah satu cara untuk memulai belajar mengenal uang dan bagaimana mengelola uang dengan baik. Sehingga mereka akan lebih siap jika menghadapi tantangan keuangan di masa depan. 

21 komentar:

  1. Mengelolw keuangan adalah salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai sejak dini ya
    Klo belajarnya sambil main game, tentu makin mudah dipahami ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mestinya begitu, karena kl hanya dengan teori biasanya jadi membosankan dan malah sulit dipahami ya

      Hapus
  2. Financial literacy super duper pentiiing
    dan membentuk habit positif emang sebaiknya dilakukan sejak masa kecil ya

    Supaya pondasinya makin kuat 💪 dan setuju bgt klo keuangan ini hal yg urgent sangat

    BalasHapus
  3. Aku tuh juga ngajarin anak belajar uang dari mereka TK mba. Awalnya dengan bukain mereka tabungan QQ di rekening emas pegadaian. Aku malas di bank biasa. Krn sedari awal aku mau ajarin mereka utk nabung emas. Sekalian kasih tahu yg namanya inflasi itu apa.

    JD mereka paham untung rugi menabung dalam bentuk emas.

    Tapi kalo ngajarin dari games begini asyik juga kan. Biasanya anak2 JD lebih cepet paham 👍. Mau sih sesekali pas lagi main bareng aku ajakin nge games yg ttg manage duit aja. Mau tahu ajaran emaknya melekat di kepala atau ga 😄😁

    BalasHapus
  4. Asyiik ya sekarang bisa belajar keuangan dengan cara main game. Boleh juga dicoba mortgage calculatornya. Mau ajak Saladin ahh biar dia bisa belajar atur uang sejak dini dan pas gede makin pinter saving dan gak boros.

    BalasHapus
  5. pentingnya literasi keuangan sejak dini ya, aku dulu waktu SD belajar nabung uang koin, lama-lama jadi terbiasa juga. Pas baca ini jadi inget, dulu waktu aku sekolah, ngerti ga ya ngitung uang kembalian haha, taunya beli beli aja soalnya.
    sekarang pas gede memang kepikiran pengen usaha sendiri, dan lagi-lagi banyak faktor yang perlu dipikirkan termasuk masalah budget atau dana, nggak asal bikin usaha juga, tapi juga perlu persiapan management di dalamnya

    BalasHapus
  6. Walau gak diajarin khusus, aku sejak kecil udah terbiasa mengatur keuangan sendiri. Bahkan ketika SMA udah minta uang bulanan dan alhamdulillah selalu cukup (kecuali kl ada kebutuhan di luar biasanya). Dulu, catat debit kredit di buku kecil. Nah sekarang udah canggih, bisa belajar kelola uang dari games! Jadi penasaran aku mau coba dan kenalin ke keponakan.

    BalasHapus
  7. Meramu games dengan literasi keuangan itu sangat cerdas, memberi kesenangan dalam pembentukan menarik. Salam Hormat untuk pembuatnya dan akan disebarkan informasi ini supaya lebih banyak insan terutama anak-anak paham dalam mengatur uang.

    BalasHapus
  8. waiya bener ya.. anak-anak kalau diajak belajar di game mereka lebih gampang pahamnya soalnya sambil bermain dan ini seru juga kan. Jadi mereka belajarnya lebih enjoy.

    BalasHapus
  9. Waini, literasi keuangan memang harus diajarkan sejak usia dini. Anak harus tau apa itu uang, dan bagaimana uang bekerja. Jangan sampai berlindung dibalik kata 'ah cuma anak-anak...' Justru kalo ga diajarkan sedari kecil, yang ada nantinya sampai tumbuh besar kebiasaan minta-minta doang tapi gabisa ngelola uang sama sekali.

    Btw dini disebut mulu yak. Emang usia si dini tuh berapa sih? hahahahaha

    BalasHapus
  10. Semua pada dasarnya memang butuh uanga... Aseek

    BalasHapus
  11. Awal aku kenal game di mortgage ini buat aku sendiri, tapi kemudian aku ngajarin ke anak biar main disini juga biar ngerti soal uang. Jadi gak harus nungggu gede dulu ya

    BalasHapus
  12. Lewat game yang bermanfaat bisa memberikan efek bagus, khususnya buat perkembangan anak ya kak. Apalagi ini asiknya sebagai game keuangan pula, bisa deh si anak belajar tentang literasi keuangan juga

    BalasHapus
  13. Literasi keuangan memang sangat penting dan sebaiknya diterapkan sejak anak usia dini. Agar anak lebih memahami dan mengerti, tak hanya secara teori saja, sebaiknya dengan praktek. Dan salah satunya adalah dengan game ini.

    BalasHapus
  14. Saya setuju sekali! Dulu waktu kecil, saya sering dapat uang jajan tapi gak pernah diajarin cara mengelolanya. Sekarang saya jadi menyesal. selanjutnya saya mengajarkan anak-anak tentang pengelolaan keuangan sejak dini itu penting banget. Saya jadi terinspirasi untuk mulai menerapkan tips-tips di sini pada anak saya.

    BalasHapus
  15. Anak saya tipikal yang belajar sambil bermain
    Jadi tidak bisa dipaksa duduk buat pelajari apa yang seharusnya
    Tetapi kalau diajak keluar dan cari tahu apa saja yang ada di sekitarnya, itu lebih membuatnya bahagia

    BalasHapus
  16. sangat penting mengenalkan ke anak-anak soal keuangan sejak dini namun pastinya harus dengan cara yang menyenangkan jika mengenalkan ke anak-anak, dan games menjadi salahs atu solusi mengajarkan literasi keuangan ke anak-anak sejak dini

    BalasHapus
  17. Iya bermain game di web ini Salah satu cara belajar yang menyenangkan untuk anak mengenal uang dan mengatur keuangan mereka ya

    BalasHapus
  18. Bener mba, penting banget buat mengajari anak literasi keuangan sejak dini. Tentunya dengan cara yang lebih mudah diterima serta semenarik mungkin.

    Bahkan kayak melalui aplikasi game saja sudah bisa perlahan tanamkan literasi keuangan dengan cara fun serta harus didampingi orangtua. Thanks informasinya.

    BalasHapus
  19. Kemarin aku sama anakku juga seseruan main di morgage calculator.
    Seneeeng..
    Karena gamesnya edukasi, tapi selain itu juga gak ada yang jahatnya kalo games strategi..
    Rasanya main games tapi tetep sadar waktu juga gak ada iklannya, uda ingetnya buka website https://mortgagecalculator.org/money-games/

    BalasHapus
  20. Aku sekarang kalau ngajarin anak tentang keuangan gini jadinya bukan cuma ngajarin nabung, tapi juga ngajarin "belanja" supaya mereka bijak untuk mengeluarkan uangnya. Mortgage calculator tuh menurut aku game yang cukup lengkap sih tentang keuangan. Mulai dari belanja sampai bikin bisnis, anak bisa belajar dari game di sini. Sambil main, sambil orangtuanya jelasin maksud dari game-nya apa.

    Belajarnya dapet, bondingnya juga dapet jadinya ya

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.