Blog berisi curhatan si lajang

Minggu, 28 Juli 2024

KE KEDAI KOPI TAPI GAK NGOPI #MEDANTRIP

Jl. Raya Lintas Utama Sumatera, Dolok Marlawan, Kec. Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara 21151

Iya, saya sebenarnya sensitif sama kopi dan sebisa mungkin menghindar ngopi setelah lewat jam 12 siang. Tapi, tempat nongkrong paling enak dan cakep tempatnya untuk membuat postingan media sosial ya lebih banyak di kedai kopi. 

Jadi ceritanya, saya menemani ibu dan tante saya yang sudah sepuh berkunjung ke kerabat kami di Tarutung, Sumatera Utara. Namanya menginap di rumah kerabat, saya gak enak untuk sering-sering minta diantar kesana kemari. Asal tahu saja, di Tarutung belum ada layanan ojek online. Ada sih kendaraan umum, macam mikrolet yang ada di Jakarta. Tapi saya saja yang kurang pede buat menggunakannya sendiri. Bukan karena khawatir kena todong atau alasan keamanan ya. JUJUR, saya lebih merasa aman di area Tarutung daripada di Medan. Kalau saya nebeng keponakan minta tolong diantar ke minimarket dan saya pegang handphone untuk merekam, ya aman-aman saja.

Jadi akhirnya apakah saya mendapatkan tempat ngopi demi konten? DAPAT DONG! 


Penampakan Saur Coffee

Saur Coffee

 Tempat ini tidak sengaja terlihat oleh saya ketika kami dalam perjalanan dari Medan menuju Tarutung. JUJUR BANGET, saya sebenarnya sudah sangat ingin menghentikan mobil dan nongkrong sebentar di situ. Kami lewat saat sore hari, sinar matahari saat itu memberikan suasana yang cakep banget, dengan sinar keemasan, lalu pantulan dari danau Toba. 

UNFORTUNATELY, ngonten sih boleh dipikirin, tapi kami masih jauh dalam perjalanan menuju Tarutung. Kalau sampai berhenti, paling tidak saya akan butuh 30 menit di sana. Malah bisa sejam ya foto sana sini. Akhirnya dengan berat hati, saya hanya mencatat dalam hati dulu tempatnya. 

Akhirnya kami jalan-jalan untuk melihat-lihat danau Toba (tidak sampai Samosir) tapiii,,,hujan deras turun. Awalnya deras lalu akhirnya menjadi rintik-rintik yang enggan berhenti. 

Saya sampai melontarkan komentar,"Berasa ditolak sama Danau Toba." 

Yang dijawab sama tante saya,"Danau Toba maunya kamu datang lagi di lain waktu."

Amin lah ya. Mudah-mudahan juga bisa menginap di pulau Samosir dan kesampean melihat patung Yesus Kristus di buki Sibeabea.

Tapi untuk saat ini, mari kita uber dulu kedai kopinya (teteup) yang akhirnya ketemu juga. Masuklah saya ke dalam untuk pesan beberapa minuman dan tentu saja foto-foto dong. 


Jadi sepintas Saur Coffee ini bentukannya seperti kedai kopi yang sudah banyak cabangnya di area Jakarta, Bogor dan juga beberapa kota lain. Tempat di bagian dalam tidak bisa menampung banyak pengunjung. Tempat duduk lebih banyak di area semi outdoor. Di sini bisa ngopi dan mendapat sedikit lah pemandangan dari danau Toba. 

FYI, sepanjang jalan ini memang banyak tempat makan dan kedai kopi boleh dibilang rada langka. Kalau mau mendapat view jelas danau Toba justru lebih baik ke tempat makan. Range harga bervariasi tergantung restorannya. Kalau di sini, harga-harga minumannya ramah kantong. Pembayaran pun bisa dengan scan QRIS. 








Kedai Brew Brother Coffee



Sehari menjelang balik ke Medan, saya tanya lah sama keponakan, apa di sini ada kedai kopi? Boleh minta dianterin ke sana? Terus dia diam, raut wajahnya kayak berpikir menimbang sesuatu.

Saya pun tanya,"Erh, kenapa? Apakah kedai kopi itu tempat bapak-bapak nongkrong?"
Ponakan,"Oh, bapak-bapak sih ke kedai tuak. Kedai kopi itu tempatnya anak muda..."

Saya diem, dalam hati bertanya,"Maksud elo , gue tua?" HAhahahahah. 
Ya tentunya saya tidak melontarkan pertanyaan tersebut melainkan menjelaskan kalau saya mau buat konten. Walau sebenarnya saya nggak ngopi juga sih... Jadi ketawa lah dia dan mengantarkan saya ke kedai kopi yang kebetulan sudah buka.

area indoor Brew Brother Coffee


Menurut ponakan, kebanyakan kedai kopi buka sampai pagi. Sehingga jarang ada yang buka di pagi hari dan sebenarnya kami datang gak pagi-pagi amat sih. Tapi sekitar jam 11 lewat dan salah satu yang saya incer ternyata belum buka. Akhirnya kami pun ke sini dan saya pesan  beberapa minuman untuk takeaway. Rasa kopinya sesuai dugaan lumayan kenceng, tapi kombinasi susu dan gula lumayan bikin minumannya jadi lebih enak lagi. 

Ehm, terus teman saya nanya, kalau bapak-bapak ke kedai tuak, lalu ibu-ibunya hang out di mana? Pertanyaan bagus yang gak berani saya tanya :)












POINT COFEE

Sebenarnya inilah tempat yang membuka mata saya bahwa helllooo... INDOMARET!  Ternyata sudah ada minimarket di Tarutung... Walau untuk ke sini perlu sekitar 10 menit dengan naik motor tapi ini menyenangkan. Mengingatkan saya ketika pandemik dan ke minimarket adalah hal yang membahagiakan. Ini serius. 




Walau sebenarnya suatu kontradiksi bahwa di sini tidak ada kendaraan online boro-boro pesan makanan online tapi mereka menerima pembayaran dengan GoPay dan Ovo. Ohya, di Medan sendiri pembayaran cashless yang populer adalah dengan aplikasi Dana. 





Yang menarik juga dengan berkunjung ke minimarket yang kita kenal tapi lokasinya di tempat lain adalah: mereka menjual produk-produk lokal yang tidak ada di kota asal. Seperti dua kopi ini yang saya beli di Tarutung. Jadi selain bahagia karena ada suasana yang dikenal tapi juga menemukan sesuatu yang baru.


Jadi ada gunanya juga ya ke kedai kopi tapi gak ngopi :)



Jika kalian ingin membaca postingan mengenai perjalanan saya ke Medan di tahun 2024 ini maka bisa ke :






20 komentar:

  1. Wowww Indomaret Point favorit akuuuu , senangggg klo ada minimarket di Tarutung
    bener2 memudahkn hidup.

    kopinya juga enaakkk.
    apalagi yg Gula aren, niqmaattt tiada taraaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. hiburan banyak, tapi nemu minimarket di daerah yg jauh2 dari mana itu jadi seru juga

      Hapus
  2. WOW daerah2 sekarang benar2 sudah bertumbuh yaa, apalagi Medan salah satu kota terbesar di Indonesia, lihat tulisan ini rasanya pasti sangat berbeda suasananya sekarang dengan terakhir aku berkunjung ke kota itu, akupun lupa tahun berapa ya dan sepertinya ini Medan sangat memanggil kembali apalagi dengan baca tulisan ini.

    BalasHapus
  3. Indomaret keceee ya bisa beli kopi Gayo juga di sana.

    Saur coffee cakep bener dan unik karena bentuknya segitiga gitu lalu view-nya juga cakep. Bikin betah nongkrong dan ngonten di sana ya Kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Saur Coffee ini memang eye catching dan pasti bakal terlihat ketika dalam perjalanan melintas menuju danau Toba.

      Hapus
  4. Uwaaaaah baguuuus2 kafe nya. Aku malah belum pernah nyobain kafe kopi di daerah Tarutung mba, Krn ga pernah berhenti juga 🤣. Bablas langsung sampai Sibolga.

    Patung Yesus di bukit sibea2 aku juga maaaau liaat. ❤️❤️

    Baru tahu loh aku patung Yesus itu JD yg tertinggi sedunia, mengalahkan patung Yesus di Brazil dan Timor Leste. Kereeeen 👍. Apalagi tempatnya cantiiik bangettt , kalah memang yg Brazil 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, that will be my wishlist, apalagi karena patung itu sekarang tertinggi sedunia booo. Duh, amin banget kita bisa ke sana ya.

      Hapus
  5. indomaret point emang the best sie mbaaa....minumannya enak2 tapi bisa kita dapet dengan harga yg lebih bersahabat yakk hehehe
    aku bayangin klo ngopi di medan pasti kopinya strong2 deh secara disana kan penghasil kopi terbaik juga ya kak

    BalasHapus
  6. Ternyata masih banyak tempat yang belum saya kunjungi di sekitaran Danau Toba, harus masuk list nih.

    BalasHapus
  7. Sekarang meski di daerah juga anak mudanya suka nongkrong. Makanya, ada banyak juga cafe-cafe yang mulai bermunculan. Kayak di sekitar rumahku yang pesisir juga sudah mulai banyak.
    Saya pernah punya teman yang orang Medan. Lama kali rasanya pingin berkunjung. Cuma belum kesampaian. Pinginnya ya ke Danau Toba akutu.

    BalasHapus
  8. Kalau dirimu di Pontianak sering kak, ke kedai kopi tapi malah makan soto atau sate hahahaha... terkadang buat meet up juga kekedai kopi tapi mesennya malah teh susu. Memang kedai kopi kalau di Pontianak jadi titik temu yang cocok dengan berbagai kalangan

    BalasHapus
  9. saking lamanya ga minum kopi Indomaret Point, aku sampe lupa rasanya hahaha, next kayaknya perlu beli lagi
    aku kalau ke kota asing yang baru pertama aku kunjungi, biasanya browsing cari cafe-cafe yang cukup menarik. Kalau nemu cafe dengan view danau toba kayak gini, udah pasti pengen berhenti

    BalasHapus
  10. Aku pun gitu mba, sebenernya agak senaitif sama kopi, maka jarang ngopi, tosss dulu yak kita.
    Setuju terkait kedai coffee jaman now makin bagus dan cakep-cakep, enakeun buat WFC, instagramable banget juga.

    Meski belum pernah keliling daerah Tarutung, tergambar jelas kalau disana kedai kopi nya sudah sangat oke banget. Next misal aku berkunjung kesana mau bangetlah nyoba mampir ke kedai coffee yang cakep-cakep itu.

    BalasHapus
  11. Kalau uda ke Medan tapi gak ke Samosir tuh asaaa nanggung gimanaa gitu yaa..
    In syaa Allaah balik lagi yaa..

    Biasanya kalau di cafe tuh ada menu non-coffee nya gitu, ka Ria gak mau cobain juga kah?
    Hehhe... tapi memang mantap kopi-kopi dari Sumatera tuuh.. dijamin rasanya dan dijamin di badan juga jadi gak capek. Sungguh kuat kafeinnya.

    Paling estetik nongkronk di SAur sih ya..
    Bangunannya mirip di Salse Bandung.

    BalasHapus
  12. Baru tau euy ternyata masih ada beberapa daerah yang belum tercover sama ojol yha mbak.
    Tapi diluar dari benefit transporasi, sebenarnya emang enakan datang ke resto dan makan / minum langsung sih mbak. Bisa menikmati suasana, dan nongkrong asyik. Kalo gofood atau grabfood, itu kerasa gede banget markupnya.

    Semoga di tarutung bisa cepet ada yaa. soalnya di Indomaret aja udah suport gopay tuh

    BalasHapus
  13. Aduh asyik banget ini berkunjung ke beberapa kedai kopi, ya. Walopun ada yang gak sempet ngopi, tapi setidaknya tahu ya tempatnya kayak gimana. Nyaman-nyaman, bisa jadi tempat pas untuk kerja remote nih. Aduh Kak Ria, aku mupeng lihat kopi kemasannya itu. Sebagai penyuka kopi seduh, aku selalu penasaran dengan kopi khas masing-masing daerah begitu. :D

    BalasHapus
  14. Unik banget ya Saur Coffee, aku ngakak pas bagian keponakan Kak Ria bilang kafe untuk anak muda, diskriminasi sekali.. ibu-ibu nongkrong di mana dong? Hihi

    BalasHapus
  15. Kalau saya emang nggak minum kopi tapi ya suka juga sij nongkrong di kedai kopi kopi itu gitu karena biasa kan tempatnya nyaman dan banyak spot2 cantik buat foto2 gitu, hehe. Di Taruntung ini sebenarnya udah maju juga ya karena pembayaran di sana udah bisa cashless gitu cuma
    transportasi onlinenyanya aja yang belum ada yaa

    BalasHapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.