Sebenarnya ini bukan kali pertama saya ke Cipete sih. Beberapa waktu pernah juga jalan-jalan sama teman karena penasaran dengan salah satu lokasi. Yang kedua ada undangan dari salah satu kedai kopi. Berikutnya, saya punya voucher yang bisa digunakan di beberapa lokasi dan salah satunya ada di Cipete. Jadi, biasanya saya akan browsing dulu:
TEMPAT
Karena saya memang suka banget foto-foto tempat yang #photofriendly, biasanya saya pasti lihat dulu, tempatnya ok atau tidak untuk foto-foto.
Kenyamanan juga saya lihat, walau nyaman ini relatif ya, masing-masing punya preferensi sendiri. Buat saya, nyaman tuh ada sofanya atau tidak? Atau setidaknya, tempatnya ini seperti kedai cepat saji yang memang cuma buat duduk sejenak langsung pergi?
Wheelchair friendly kah tempatnya? Kalau saya lihat dari foto-foto yang ada di maps dan sepertinya tempatnya tidak mempunyai akses untuk pengguna kursi roda, saya tidak akan mengajak orangtua. Ini termasuk apakah restroom terletak di lantai 1? Kalaupun tidak, ada lift atau akses lainnya gak?
TRANSPORTASI
Kalau pergi sendiri, tentu saya lebih memilih angkutan umum seperti busway dan MRT ataupun KRL. Kecuali kalau saya sudah kepepet dan ingin cepat sampai, maka ojol pun jadi alternatif berikutnya. Tapi jujur saja sih, naik MRT itu lebih cepat daripada naik ojol. Makanya kalau saya menemukan tempat yang tidak terlalu jauh dari stasiun MRT, saya suka banget.
Jadi ketika saya baca info bahwa hanya perlu jalan 10 menit dari stasiun MRT Cipete, maka melajulah saya ke sana. Tentu saja, ujung-ujungnya saya tetap naik apa? Ojol. Karena puanas poll...
RENCANA CADANGAN
Kalau saya jalan sendiri di dalam kota, biasanya saya tidak punya rencana mau ke tempat apa saja. Apalagi kalau sudah berniat mau nongkrong seharian saja di tempat tersebut. Tapiii, ketika pas sampai di tempat dan ternyata: TUTUP saya baru sadar pentingnya rencana cadangan. Atau setidaknya yang harus saya lakukan adalah: RESERVASI.
GOOGLE MAPS TO THE RESCUE
Ternyata dekat tempat yang sebenarnya ingin saya tuju tersebut ada banyak restoran dan kedai kopi ataupun tempat nongkrong lainnya. Tapi kalau tidak cek peta kayaknya gak asyik ya (alias hobi membuat diri sendiri repot). Jadilah saya berjalan kaki ke yang pertama (tidak sampai 10 menit):
Exit dari pintu D stasiun MRT Cipete langsung deh kelihatan tempat kuliner yang satu ini. Waktu ke sana sekitar tahun 2022, saya rada berharap tempat ini ada banyak pohon. Kan forest, berarti hutan gitu loh. Eh, ternyata ya ini semacam area kulineran.
Yang jadi istimewa buat saya karena saat itu refreshing juga melihat anak-anak berlari-larian bebas. Dan juga jadi cuci mata melihat anjing-anjing lucu peliharaan pengunjung yang diperbolehkan masuk ke sini.
Sudah viral di media sosial dan akhirnya saya mendarat juga di sini karena termasuk yang paling dekat jika jalan kaki dari tempat semula. Kalau dari Urban Forest sebenarnya juga bisa jalan kaki sekitar 10 - 12 menit. Yang kalau cuaca lagi adem sih tidak masalah ya. Tapi cuaca di Jakarta kan sungguh tidak sehat bagi kulit dan juga akhirnya dompet karena saya putuskan untuk ngojek saja.
Tempatnya sendiri di dalam gang buntu, jadi di ujung gang ada rumah, mungkin milik yang empunya kedai kopi. Tidak ada area indoor, semuanya outdoor dan semi outdoor. Tempatnya sangat recommended untuk yang hobi foto-foto cantik. Tapi kalau pecinta sofa dan AC, ya di sini bukan tempat yang tepat. Di sini cocoknya sih, kalau buat saya datang pas lagi tidak ramai sama pengunjung. Dan mungkin bisa ngobrol sejenak dengan si pemilik kedai kopi yang akan membuatkan sendiri pesanan minuman pengunjung. Jadi kudu sabar, karena beliau cuma sendiri. Saya pesan es coklat yang rasanya lumayan buat harga Rp 20K loh.
Minusnya: ribet buat yang bawa mobil dan saya tidak tahu kalau mau permisi ke toilet, dimanakah gerangan?
Dari Membumi Kopi saya jalan kaki lanjut ke yang berikutnya. Sebenarnya tidak ada rencana ke yang satu ini, tapi diintip dari luar kok menarik juga ya. Dan pas masuk, bener aja, termasuk yang cakep untuk foto-foto. Dan di bagian indoor juga lumayan adem, tapi sayangnya saya telat datang. Maksudnya, pas saya sampai sudah ada serombongan ibu-ibu tengah ngobrol di dalam. Dan sepertinya mereka baru pulang dari olahraga, mungkin mereka tinggal di sekitaran perumahan. Saya pesan kopi susu dan cookies untuk dibawa pulang. Totalnya sekitaran IDR 80K.
Untuk pengguna kursi roda ke sini, agak kesulitan di pintu masuk, karena ada anak tangga walau tidak banyak. Tapi begitu sudah masuk lewat pintu samping (ketemu area semi outdoor dulu), masih okelah di sini. Ada restroom dan tempatnya juga adem di bagian dalam. Jadi bakal betah kalau mau mengobrol, apalagi di sini tersedia main course tidak hanya kopi dan snack.
Lanjut berjalan kaki akhirnya saya sampai ke tempat lainnya yang juga viral sebagai tempat healing. Lokasinya memang hidden sih, tapi sebagai tempat healing? Tergantung cuacanya juga.
Jadi tempatnya terletak dalam satu area dengan restoran ABUBA, keduanya ada di lantai 2. Obviously not friendly to wheelchair users. Tempatnya sendiri bersih dan tidak terlalu luas. Hanya bisa menampung sedikit pengunjung. Apalagi di area yang memang cakep buat difoto tapi begitu mencoba duduk lesehan di situ, ternyata sinar mataharinya nyess masuk juga. Jadi, kalau ke sini pas cuaca mendung atau hujan tipis-tipis, ya it will be good for your picture.
Saya pesan teh saja sama spaghetti; tempat ini tidak menjual makanan berat. Karena, di sebelahnya kan ada Abuba, jadi bisa langsung ke situ kalau ingin main course.
Walau akhirnya saya jadi berkunjung ke beberapa tempat, tapi sekali lagi ini mengingatkan saya untuk pentingnya cek dulu ke restoran dan langsung saja reservasi kalau berniat datang dengan keluarga. Daripada sudah sampai lalu zonk, sementara tidak banyak pilihan di area tersebut.
Wah, ajip euy ini sekali melipir langsung ke 3 tempat sekaligus yaa. Memang sih, segala urusan kalo ke Jakarta tuh jatuhnya pasti gambling. Naik motor, takut tiba-tiba ujan, ntar repot. Naik mobil, takutnya tiba-tiba macet, plus susah cari parkiran. Naik kendaraan umum, lebih gabisa ditebak lagi, hahaha. Ya intinya nikmati ajalah perjalanannya.
BalasHapusDari ketiga tempat itu, aku amaze banget deh sama Kopislashstea. Itu desain interiornya cakep banggeeeet, ga cuma instagrammable tapi juga nyaman untuk nongkrong-nongkrong lama. Sangat pas buatku yang kalo nongkrong sukanya pesen 1 kopi nongkrong 5 jam, hahahaha
Ya, kan sekalian atuh. Saya juga suka nongkrong di satu tempat sampai lama sih, tp kl deket sm rumah... Dan memang kepingin metime aja di 1 tempat. Tp krn ini juga kezel tempat yg dituju eh malah tutup, ya udah sekalian aja dikelilingin areanya. Soalnya belum tentu juga ke area ini lagi dalam waktu dekat. Saya ke Cipete paling dua kali doang dlm setaun... saking jauh bingits
HapusTernyata ada beberapa tempat bagus juga di dekat statsiun MRT Cipete, jujurly selama ini aku beberapa kali hanya ke Urban Forest, tempatnya nyaman apalagi sering ada event, kemudian di dalamnya banyak tenant yang menjual aneka kopi serta cemilan.
BalasHapusSetelah baca artikel ini jadi makin tertarik nih buat kulineran dan hunting
Foto di Kopislashtea, tempatnya nyaman dan aestetik 🤩. Thanks buat rekomendasi nya, bisa jadi referensi nongki sepulang kerja atau mengisi waktu luang di weekend.
aku blm ke Urban Forest lagi nih, apakah tenant-nya semakin banyak? Jujurly aku juga baru tahu kok sekitaran stasiun MRT Cipete itu ada banyak yang bisa dikunjungi. Jadi, ada banyak pilihan. Yang dekat banget sih McD, tapi ya kali udah jauh2 ke Cipete mampirnya ke McD :))))
HapusGak nyangka naik MRT malah lebih cepet daripada naik ojol ya. Tapi sayng tempatnya tutuuup. Untung ada beberapa tempat lain yg keren, jadi bisa nongkrong plus foto2.
BalasHapusYa, karena MRT ada jalur sendiri, kurang lebih sama seperti busway. Jeda menunggu yang berikutnya sekitar 10 menit. Sementara menunggu busway, bisa 1 jam; karena tidak semua jalurnya steril
HapusHabis berjuang melewati lalu lintas MRT yang padat lalu bersantai dan berleha leha menikmati sajian dibeberapa tempat yang tak terlalu jauh. Sekedar melepas lelah atau menghalang lapar sekalian memperbaiki mood ya
BalasHapusDgn MRT, lolos dari lalu lintas yang padat & memang moda transportasi ini menolong banget. Seandainya aja ada sedari dulu, tapi yah dinikmati saja perjalanannya. Asalkan menggunakannya pas di luar rush hour :)
Hapusprivilege bangett utk warga jakata , karena mass transportnya sangaattt paripurna.
BalasHapusjadi bisa enjoy main ke banyak kedai atau kafe/resto, gosah bingunh cari parkiran dan ga perlu bayar parkir juga ya khaann.
Cipete itu termasuk tempat yang paling banyak berubah perwajahannya... Aku banyak beraktivitas di sana sejak tahun 90an, terasa banget perubahannya, semakin tahun semakin friendly, apalagi dengan semakin banyaknya tempat nongkrong yang asik.
BalasHapusKalo bawa mobil memang rada repot mau pilih cafe yang mana, tapi kalau pakai kendaraan umum seperti MRT, bisa lebih fleksibel karena hanya mikirin 'diri kita' ngga mikirin 'parkir dimana', hehehehe...
Membumi kopi rasanya perlu kesana pengen tahu dan untuk Urban forest itu tempat kesukaanku, selalu senang kalau kesana.
BalasHapusMbaaa, fotonya cakep-cakep. Jadi pingin duduk di salah sudut di Urban Forest lalu difotoin sama Mbak, hihihi. Berjalan-jalan sambil bernostalgia memang asyik juga yah. Pingin deh melakukan hal yg sama suatu saat nanti, tapi di area Makassar saja dulu.
BalasHapusDulu kalau cari tempat nongkrong atau makan selalu pengen yang nyaman dan berAC. Sekarang di mana aja oke asal anak bisa leluasa. Urban Forest kayak ramah anak ya karena tempatnya luas dan ijo-ijo (meskipun kalau matahari lagi bersemangat ya pasti agak panas, hehe)
BalasHapusAsyik nih sekali naik MRT bisa dapat beberapa tempat nongkrong yang apik-apik terutama Urban Forest, jadi penasaran deh pengen ke sana kalau pas liburan ke Bogor nanti ..makasih rekomendasinya ya..
BalasHapusDi area sini memang banyak sekali Kuliner enak dan nyaman tempatnya walaupun kadang kecil cuman bisa menjadi destinasi kuliner yang menarik karena transportasi banyak pilihan dan kalau ada waktu luang tinggal turun dari transportasi umum lalu lanjut untuk explore kuliner deh
BalasHapusWah ternyata banyak juga ya kulineran dekat MRT Cipete, sayangnya saya belum pernah naik MRT nya sampai sana, eh pernah dua kali tapi lewatin saja, ternyata banyak ya kulinerannya, kapan-kapan bisa hunting kulineran di sini, kebetulan teman kerja dekat situ, bisa tak ajakin deh, keliatannya tempatnya juga cozy semua ya kak
BalasHapuscakep-cakep bener cafe di Jekarda yaa..
BalasHapusBerasa menikmati kopi dan makanan ringan sambil kerja tuh... surga banget.
Perjuangan naik MRT dan keribetannya terbayarkan kalo ambiance cafe-nya senyaman inih.. Tinggal bekel laptop ama earphone. Aku betah deh, seharian banget nongs di cafe.
Eyaampun, tempatnya adem dan asri banget itu. Kayak bukan di Jakarta deh ih. Kayak di Bandung. Coba deh banyak tempat kayak gitu di Jakarta. Pasti adem, asri, dan betah ya main atau mampir ke sana. Apalagi deket stasiun MRT. Pastinya segala kesumpekan rutinitas naik MRT jadi hilang saat bisa ngadem ngopi dan ngemil di tempat begitu.
BalasHapus