Blog berisi curhatan si lajang

Rabu, 10 Mei 2023

Halau Penat Dengan Berkonten Ria Bersama IndiHome

Bunderan HI pada tahun 2014 - koleksi pribadi Ria

Wah, kalau dipikir-pikir, saya sudah menggunakan angkutan umum sepanjang hidup saya. Mulai dari jaman kuliah yang masih bisa bayar Rp 100,- bagi pelajar (ya, tidak usah ditanya lah ya tahun berapa tuh kuliahnya) dengan bus PPD. Lalu mulai naik busway dengan segala keriuhannya ketika baru diluncurkan… Dan riuhnya ini bukan karena gratis melainkan memang karena murah. Diluncurkan pertama kali di tahun 2004 dan baru ada satu jalur saja yaitu Blok M – Kota dan sebaliknya. Awalnya memang enak, lama-lama peminatnya juga banyak. Ibaratnya, hanya pindah lokasi bus buat kejepit dengan sesama penumpang. 

Untuk naik kereta, tidak usah ditanya, saya jelas ogah saat itu. Selain jumlah penumpangnya lebih banyak dibandingkan dengan yang naik bus, naik kereta pun tidak nyaman. Baru belakangan dibenahi, sehingga lebih layak untuk para penumpang…saat bukan jam sibuk. Sempat sepi ketika masa pandemic, dengan pembatasan jumlah penumpang, tidak boleh duduk berdempet tapi bagi yang berdiri ya apa boleh buat, sekarang commuter line kembali padat. 

Bagaimana dengan MRT? Berhubung saya jarang menggunakannya untuk ke kantor dan hanya di akhir pekan, sejauh ini ya asyik-asyik saja ya. Malah sampai kepikiran, cobaaa saja moda transportasi yang satu ini sudah ada sedari dulu. Durasi perjalanan jadi jauh lebih singkat, mengurangi kemungkinan untuk merasa penat dan tua di jalan.



Stasiun KRL Juanda - Koleksi pribadi Ria

PENAT? DIBIKIN KONTEN SAJA

Ya, naik kendaraan umum pada saat jam sibuk bukan pengalaman yang menyenangkan. Semua orang termasuk saya ingin buru-buru masuk ke dalam angkutan umum agar bisa sampai ke kantor tepat waktu. Kalau begitu, berangkatlah lebih pagi dong agar tidak terlambat. Sudah pernah dicoba, bahkan berkali-kali, tapi tetap saja saya tidak bisa tiba lebih awal di kantor. Saya berangkat pagi hanya untuk menghabiskan waktu 1 jam untuk menunggu agar bisa terangkut. Cobaaa bayangkan betapa penatnya anda, melihat 3 busway telah berlalu dari halte dan anda tetap tidak bisa masuk. Karena apa? Penumpangnya sudah terlalu padat di dalam. 

Tapi hal-hal seperti ini tidak bisa dihindari, karena ya memang hanya itu satu-satunya moda transportasi yang terjangkau. Bisa saja naik taksi atau ojek online, tapi itu kalau mendesak. Jika dilakukan tiap hari jelas akan menguras isi kantong. Jadi bagaimana cara saya mengusir penat karena naik kendaran umum? Begitu sampai rumah, semua kekesalan itu saya kontenin saja dengan dukungan Telkom Indonesia sebagai Internet Provider di rumah. 


Stasiun Manggarai - koleksi pribadi Ria

BIKIN KONTEN? BUAT APA?

Ya, kenapa tidak? Banyak informasi yang menolong kita dari mereka yang sigap berbagi informasi mengenai lalu lintas saat ini. Baik itu postingan di status WA, di Google Maps atau langsung dibuat kontennya di media sosial. Kita jadi tahu ada kemacetan karena ada kecelakaan kendaraan atau demonstrasi. Walau kadang terlambat juga baru tahu, karena ya gak mungkin juga kaaan buka media sosial terus. Kalau kita merasa tertolong dengan informasi tersebut, mengapa tidak berbuat yang sama? 

Lalu bagaimana memulainya? Simak ya tips dari saya tentang membuat konten angkutan umum. 


Halte Harmoni baru sementara - koleksi pribadi Ria

TIPS BIKIN KONTEN ANGKUTAN UMUM 

1. Apa yang bisa dijadikan konten?

Apa saja! Ini saya kasih contoh-contohnya:

- Situasi halte busway yang padat karena ada busway yang tidak kunjung datang. Atau dikarenakan adanya pembangunan stasiun MRT maka halte busway Harmoni ditutup. Dan berujung pada perubahan rute busway. 

- Petugas angkutan umum yang sigap dalam menolong penumpang yang mempunyai keterbatasan. Saya mengalaminya sendiri ketika membawa ibu yang sepuh, dan salut banget sama kecekatan mereka.

- Lupa bawa prepaid card padahal mau menggunakan KRL. Ternyata bisa dengan aplikasi ojek online, tapi ya saldonya harus cukup. Bisa nih dijadikan bahan konten yang bermanfaat bagi mereka yang ingin naik KRL tapi tidak punya prepaid card atau saldonya tidak cukup.  

- Tentang tempat nongkrong yang hanya perlu jalan kaki dari stasiun MRT atau halte busway. Atau malah yang berada di dalam stasiun Commuter Line. 

- Random foto atau video juga bisa, tentang suasana dari dalam halte sementara di luar tengah hujan.



2. Lalu selanjutnya? Foto atau video? 

Buat saya, mengambil foto dan video itu sudah jadi hiburan saat berada di dalam kendaraan umum. Apalagi kalau sedang macet dan sepertinya kendaraan tidak bisa kemana-mana dalam waktu lama. 

Harus ya ada foto atau video? Kan kita mau bikin konten. Tidak usaha khawatir dulu foto atau videonya bagus atau tidak, tapi mulai dari kebiasaan untuk mengambil foto dan video saja dulu.  


3. WASPADA

Iya, tetap harus waspada dengan keadaan sekitar kita. Jangan karena mau membuat konten, lalu lupa memperhatikan jalan atau celah saat turun dari kendaraan. Kita yang mau buat konten, bukan kita yang jadi konten karena (amit-amit) mengalami kecelakaan.


Makanya saya tidak terlalu banyak dalam mengambil foto. Untuk video, biasanya dengan durasi singkat. Karena nanti kan bisa diedit dan digabung dengan video lainnya. 

Jangan sampai keasikan ambil foto atau video lalu jadi kecopetan atau malah ketinggalan kendaraannya yang sudah melaju ke tujuan.


Halte busway Juanda - koleksi pribadi Ria

4. PRIVACY

Karena ini di tempat umum, agak susah ya untuk menghindari penampakan banyaaak orang lain dalam foto atau video. Sementara ini juga menyangkut masalah privacy. Kalau pas mereka tengah membelakangi kita, syukurlah. Dan lebih bersyukur lagi karena untuk masuk area halte busway, stasiun KRL dan Stasiun MRT, kita wajib mengenakan masker. Hingga saat ini aturan tersebut belum dicabut, jadi lumayan membantu karena masker menutup sebagian wajah penumpang. 


5. Unggah di mana?

Di mana saja, seperti blog, media sosial atau di Google Maps juga bisa. Karena buat saya ini menjadi hiburan, saya sering random post. Entah situasi jalanan yang sepi atau malah beruntung dapat bus yang tidak terlalu banyak penumpang (dan ini kejadian langka di jam-jam sibuk). 


Saya lagi ingin menyusun artikel tentang halte busway yang tengah revitalisasi yang mengakibatkan perubahan rute dari beberapa jalur busway. Yang saya alami sendiri adalah ditutupnya halte Harmoni yang lama sehingga berakibat tidak bisa sembarangan transit. Halte Harmoni baru yang sementara lokasinya pun agak jauh dari yang sebelumnya. Untuk yang ini, saya maunya sih post di blog sendiri. Untuk kenang-kenangan dan tentunya berbagi informasi. 


Sumber foto: IndiHome

6. EDITING

Sudah foto, sudah video, sekarang tibalah saatnya untuk membuat kompilasi. Dan ini artinya kita akan menggunakan aplikasi untuk edit. Bisa secara offline tapi saya memilih yang online. 

Edit foto atau video ini antara lain termasuk:

Memilih filter dan music, tahu kan sekarang yang lagi trending ala-ala Wes Anderson?

Kalau untuk foto, biasanya saya tidak terlalu banyak edit. Berdasarkan pangalaman, kelamaan edit ujung-ujungnya saya akan balik menggunakan foto sebelum edit. 

Karena ingin menjelaskan sesuatu, insert sedikit teks di video. Penjelasan lengkap akan saya letakkan pada caption.

Sumber foto: IndiHome

Mumet? Enggak kok, asal jaringan internetnya lancar jaya. Selama ini memang tidak ada masalah karena kami memang sudah lama berlangganan telepon Telkom Indonesia dan akhirnya IndiHome untuk keperluan wifi. Plus, perangkat yang terhubung pada jaringan internet juga tidak banyak, bisa dibilang kami termasuk pengguna internet dengan aktivitas sedang. Keluarga di rumah hanya perlu untuk telepon dan menonton acara tv. Saya baru menggunakannya saat sore untuk menonton tv dan sekalian edit-edit foto dan video. 



7. Unggah Sekarang atau nanti?

Tergantung situasinya, jika kemacetan panjang karena ada penutupan atau perbaikan jalan akibat ada demonstrasi, biasanya langsung saya unggah foto atau video ke media sosial. 

Untuk perubahan rute busway dan penutupan halte lama hingga jembatan penyeberangan yang akan berlangsung lama, saya memilih untuk membuat kompilasi video. Atau foto-foto untuk dokumentasi dan pendukung artikel di blog. 

 

Stasiun MRT - koleksi pribadi Ria

MANFAAT MEMBUAT KONTEN ANGKUTAN UMUM

Kalau buat saya pribadi, buat pengingat bahwa dulunya tempat ini penampakannya seperti ini. Tapi sejak ditutup untuk direnovasi, sekarang sudah berubah. 

Membuat konten angkutan umum buat saya sudah jadi ajang metime di rumah. Bisa sekalian belajar bagaimana mengambil foto dengan pencahayaan yang baik hingga proses editing video. 

Terakhir, saya membuat konten angkutan umum tentunya untuk berbagi informasi. Karena belum tentu kita tahu semua rute perjalanan walau di dalam kota tempat kita tinggal selama bertahun-tahun. Apalagi jika ada kejadian di luar dugaan seperti demonstrasi yang berbuntut pada penutupan jalan. Senang rasanya kalau yang konten yang dibuat bisa berguna juga bagi orang lain. 

Bagaimana dengan kalian?


26 komentar:

  1. Aku malah terbantu dengan video2 transport dari temen2 gini. Setidaknya jadi tau update, trtama pas dulu msh sering pakai Transj mba.

    Memang yaa harmoni itu durjana banget haltenya 🤣🤣🤣. Aku juga pernah terjebak di sana pas kantor hsbc msh di Gajahmada. Tapi aku ga kuat Mbaaa, akhirnya aku nyerah gojekan aja wkwkwkwkwk.

    BalasHapus
  2. iya sih, emang buat konten kreator kayak kita mah dari pada pening dengan berbagai kemacetan dan kepadatan mending jadikan konten aja supaya bikin hati rada lega walo tetep harus ada rambu yang jangan sampai dilanggar yaaah. Asal internetnya kenceng pake indihome aja, jadi ngonten pun bisa lancar

    BalasHapus
  3. Ternyata proses untuk sebuah konten itu nggak langsung foto ceklik jadi. Atau video asal trus posting. Panjang prosesnya ya. Dan tentunya pas upload kudu pakai internet lancar jaya macam IndiHome ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jg langsung upload tapi tahu titik yg kita bahas itu apa. Misalnya motret kemacetan kita lalu bubuhi dg caption solusi biar gak terjebak macet misalnya dg berangkat lebih awal, atau ambil hikmah dari kemacetan misalnya dengan belajar bersabar. Hehe

      Hapus
  4. Konten itu bs bikin asal ada niat ya. Lg galau pun jd bisa berbuah konten yg menarik, asal emang niat dan ada effort buat bikin. Lama2 kan galaunya jg berkurang karena teralihkan dg aktivitas lainnya: ngonten

    BalasHapus
  5. Jaman saya kerja di jakarta, suka pernah ngerasain kecepit naik bus PPD maupun KRL mbak. Saat itu mikirnya yang penting ke angkut, nggak peduli walau berdiri dan dempet-dempetan.

    Kalau sekarang, gimanapun kondisinya naik angkutan umum, bisa aja dijadikan konten ya. Tapi emang mesti diperhatikan juga soal privacy, karena nggak semua orang senang disorot kamera

    BalasHapus
  6. Aku juga suka kalau jalan-jalan naik kereta mengabadikan lewat video maupun foto, kayak lebih hidup gitu kalau ada unsur manusia di dalam karya kita, tapi tetep harus hati-hati dan nggak mengganggu privasi orang

    BalasHapus
  7. Selagi masih kerja, sering bolak balik ke ibu kota dan sekitarnya saya juga sering bertanya kepada teman teman. Alhamdulillah membantu banget lho. Dan akurat juga
    Yang penting kita gak menganggu orang lain ya ...

    BalasHapus
  8. Tapi memang kalau mau mengeksplor tuh banyak banget hal yang bisa dijadiin konten deh. Apalagi kaya Jakarta yang luas banget itu. Tiap sudut kota dan transportasi bisa banget jadi ide konten.
    Jadi kangen deh keliling Jakarta.

    BalasHapus
  9. Kebayanggg deh hidup di jalanan ibu kota tuh kek gimana. Seperti ngga ada jeda. Ngga bisa bernapas, semua serba tergesa2. Belum lagi kalo macet, yha bener kalo hiburannya bikin konten. Efektif buat hilangin bosen dan penat lho, pasti info kita juga bakal bermanfaat.

    BalasHapus
  10. Keren banget dirimu, Mbak. Inspiratif..dari perjalanan saja bisa banyak tercetus ide buat ngonten. Akutu sering lupa bikin foto atau video, jadi bablas aja ga kesimpan dokumentasinya huhu...Jadi reminder ini, penat lenyap dengan konten positif yang kita bikin dan bagikan ke sesama

    BalasHapus
  11. Sebagai pendatang, kalau ke Jakarta aku seneng banget.
    Bisa mencoba banyak transportasi massal yang jauuuuh lebih nyaman dan hi-tech, hihi.. secara di Bandung gak ada MRT ya...
    Tapi gak kebayang naik MRT in a rush hour. Pasti beda sensasi ya..

    BalasHapus
  12. Mba Ria, aku termasuk yang suka bikin konten naik commuterline. Tapi memang harus lebih waspada sih. Makasih pengingatnya

    BalasHapus
  13. Saya banget, dulu zaman masih kerja suka merasa tua di jalan kalau naik angkot... Dulu sih waktunya suka dipake buat nulis draf blog, sekarang mah zamannya bikin konten foto atau video ya, hehehe... Seru jadinya...

    BalasHapus
  14. Setuju bagian gak usah takut jelek, yang penting ambil dulu aja video atau fotonya. InsyaAllah tetap akan ada saja yang terbantu dari foto atau videonya kita ya mak. Lama kelamaan, kita jadi terasah dan skill kita pun meningkat jadi foto atau video yang dihasilkan bisa lebih bagus terus kualitasnya

    BalasHapus
  15. Molly suka banget nih berkat Indihome kita bisa menggunakan waktu luang untuk kegiatan bermanfaat, daripada gabut mending buat konten yukk

    BalasHapus
  16. Ah bener banget, saya sering terbantu oleh konten2 informatif. Tapi kok ya masih suka mageran untuk bikin konten :D. Padahal, punya dukungan inet lancar juga. Hadeeeh, jadi merasa pelit berbagi. Thanks insightnya mb Ria..

    BalasHapus
  17. Nah iya konten yang bermanfaat untuk orang lain bisa dilakukan di mana aja dan tentang apa aja. Situasi di jalan, alat transportasi di setiap kota atau jam keberangkatan transportasi umum, bisa sangat berguna bagi orang lain yang membutuhkan.
    Semangaat untuk terus ngonten, Maak hehehe

    BalasHapus
  18. Segala sesuatu yang kita anggap remeh karena sudah menjadi rutinitas bila dijadikan konten ternyata sangat membantu dan bermanfaat bagi orang lain yang membutuhkan informasi, motivasi dan inspirasi tentu saja. Asalkan kita kita tetap tahu batasan apa saja yang perlu kita share supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan..

    BalasHapus
  19. konten yg mengandung manfaat pasti nyampe bgt ke audiens yah

    seruuuuu karena kita hidup d era yg makin digital bangettt

    BalasHapus
  20. Di era digital ini Emang seru banget bikin konten Ya apapun kegiatannya itu bisa aja dijadikan konten asal kita bisa membuat narasi yang menarik untuk ditonton

    BalasHapus
  21. Benar ya tema konten sekarang unik2 bikinnya juga bisa bebas aja dari sudut mana. Sebab netijen sekarang lebih suka yang story telling gitu ya. Apalagi kalo ada indihome yang sinyalnya stabil dan lancar. Itu konten dijamin anti macet2

    BalasHapus
  22. Aku juga dirumah pake IndiHome, bener bener berguna banget buat blogger dan konten kreator seperti kita ya mak.. biar makin mudah berkaryaaa

    BalasHapus
  23. Mbak Ria, aku tim naik transportasi umum apalagi di Jakarta udah makin bagusss.
    Oh ternyata bus TJ itu mulai 2004 yah. Aku sering pakai waktu 2010-an, berangkat pagi harga masih 2000 rupiah seneng banget naik bus AC yang bagus. hahah. Sampai sekarang harganya pun tetap 3500. Aku tuh suka buat konten tentang transport umum juga loh karena memang fasilitasnya bagus.

    BalasHapus
  24. aku pecinta angkutan publik nih. sayangnya di Jogja angkutan publiknya belum nyampe pelosok-pelosok. padahal seru kalau ngajak anak-ank naik angkutan umum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mak, di Boyolali pun juga kok, transportasi umumnya tidak sampai pelosok. Padahal naik transportasi umum itu seru banget. Bisa jadi konten kayak Mbak Ria ini.

      Hapus

Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.

Ria's Been Here

Ria Tumimomor’s Travel Map

Ria Tumimomor has been to: France, Germany, Indonesia, Italy, Netherlands, Singapore, South Korea, Switzerland.
Get your own travel map from Matador Network.