Perpustakaan - Taman Ismail Marzuki |
Ketika mendengar ada revitalisasi di Taman Ismail Marzuki, saya termasuk yang agak kecewa juga sih. Karena, saya termasuk yang suka nonton di bioskop di sana. Konyolnya, walau sudah menjadi penduduk Jakarta sekian lama, saya malah belum pernah masuk ke dalam Taman Ismail Marzuki. Sekarang, tentu saja belum bisa karena masih ditutup seiring dengan proses revitalisasi. Tapi, perpustakaannya ternyata sudah bisa dikunjungi oleh umum.
Berawal dari cek akun Instagram mereka dan memutuskan untuk langsung saja registrasi via situsnya. Belum tahu juga apakah bisa berkunjung ke sana dan meminjam buku, yang penting jadi anggota saja dulu deh.
Saat pendaftaran, akan diminta informasi sebagai berikut:
Username
NIK
Nama sesuai NIK
Nomor WA
Alamat rumah sesuai NIK
Proses registrasi tidak memakan waktu lama, saya sudah bisa mencoba untuk reservasi kunjungan. TAPIII, awalnya saya rada kesal juga karena slot kunjungan selalu penuh. Namanya juga mbak-mbak kantoran, yang hanya punya waktu luang di akhir pekan. Padahal lagi, perpustakaan ini buka sampai hari Minggu lho! Dan baru tutup jika ada tanggal merah alias libur nasional. Tapi, nanti deh ya kita sampai ke sana pembahasannya. Sekarang, dimulai dari pertama kali saya mencoba reservasi untuk kunjungan hari biasa dan masih dapat slot. Saya screenshot barcode yang didapatkan, karena akan digunakan untuk masuk perpustakaan. Yay! Senang dong.
Kirain yang di ujung itu perpus, ternyata itulah wajah baru TIM |
Untuk ke sana, saya naik busway nomor 5M rute Tanah Abang - Kampung Melayu dan turun di halte Taman Ismail Marzuki. Sempat bingung juga ya, ini masuk dari mana sih? Kok area bagian depan masih ada pagar? Tanya-tanya kepada pengunjung lain, jalan masuk melewati area parkiran dan tempat mobil pemadam kebarakan. Setelah lewat tempat parkir, saya menuju ke sebelah kanan, melewati lorong panjang, scan barcode, eh, ternyata bukan perpustakaan dong. Tapi memang space art di Taman Ismail Marzuki.
Pastikan layar hp tidak menggunakan dark mode ya |
Lah, terus perpustakaannya di mana? Petugas security pun memberi informasi untuk naik lift menuju lantai 3. Baiklah, saya pun bergegas naik lift, sampai di lantai 3, foto-foto sebentar untuk kemudian menuju ke area yang sepertinya untuk pemeriksaan barcode. Dan ternyata...saya terlambat 15 menit jadi tidak bisa masuk.
Lorong memasuki perpus jika naik lift |
Perpustakaan memang tutup pada pukul 17.00 namun jam 16.00 adalah waktu terakhir bagi para pengunjung untuk check in. KECEWA BEUD. Segi positifnya, saya jadi tahu kalau rute lebih singkat untuk ke perpustakan saat sudah melewati area parkir mobil, langsung belok ke kiri. Akan terlihat patung yang masih dalam keadaan tertutup dan tangga menuju ke area perpustakaan. Lewat sini jelas jauh lebih dekat, cuma persiapkan diri saja menaiki anak tangga yang banyak.
Masuk perpustakaan lebih cepat dari sini |
Setiap kali saya mau reservasi kunjungan di hari Sabtu atau Minggu, pasti gagal. Lalu pada tanggal 06 Agustus 2022, kembali saya mencoba reservasi dan saat itu sekitar jam 14.00 dan surprise. Ternyata sukses! Kalau dipikir-pikir, ya memang slot penuh saat pagi hari. Tapi karena pengunjung harus scan barcode pada saat masuk dan keluar perpustakaan, maka jumlah pengunjung terdata secara riil. Langsung semangat deh dan bertekat kali ini tidak boleh terlambat lagi.
Kunjungan kedua ini, saya mendapat link barcode lewat nomor WA yang didaftarkan. Tidak hanya link untuk reservasi, namun juga ada link untuk membatalkan kunjungan. Jadi, slot yang tidak kita ambil kan bisa digunakan oleh calon pengunjung lainnya.
PROSES MASUK PERPUSTAKAAN
Pengunjung diminta scan via apps PEDULI LINDUNGI terlebih dahulu.
Barcode digunakan untuk check in dan check out |
Pengunjung akan ditanyakan barcode tanda reservasi, ada alatnya untuk scan barcode tersebut. Kalau layar hape kalian dengan dark mode, sebaiknya diganti dulu ya. Karena jadi masalah saat mau scan barcode.
Titipkan barang bawaan kalian di petugas, scan barcode lagi. Kalian akan mendapatkan semacam ID card yang ada data nomor loker. Bisa pinjam tote bag, seandainya kalian mau membawa laptop atau barang-barang lain yang diperkenankan untuk dibawa masuk.
Naik escalator, dan jreeeng... masuklah kita di dalam perpustakaan.
Loket informasi dan peminjaman |
Di lantai pertama ada bagian informasi yang juga sekaligus jadi tempat untuk meminjam buku. Jadi, sudah dapat nih buku yang mau dipinjam, langsung saja ke sini. Dari informasi yang saya dapat: bisa pinjam 2 buku, lama peminjaman adalah dua minggu. Disarankan h-3 sudah melakukan perpanjangan secara online.
Udah lama gak mencium aroma buku baru ^_^ |
Pas meminjam gak menyangka novel ini sudah difilmkan dan sedang tayang di bioskop. Kayaknya alamat perpanjang.
Ruang multimedia |
Ada area multimedia, sebelum menggunakan komputer di sini, barcode akan kembali discan oleh petugas dan kita akan diantarkan ke komputer yang mau digunakan.
Area membaca? Banyak. Apalagi ada buku2 yg cuma boleh dibaca ditempat |
Area membaca? Tersedia di beberapa area dan di setiap lantai. Tapi saat akhir pekan ke sana, saya gak pernah kebagian tempat baca.
Lesehan sambil membaca |
Selesai membaca, letakkan saja di sini atau langsung pinjam. |
Buku-buku yang telah selesai dibaca di tempat diletakkan kembali di tempatnya atau di area book drop.
informasi perpustakaan. |
Area lainnya seperti tempat beribadah, tempat bermain untuk anak-anak dan juga restroom semua juga ada. Informasi jelas bisa dilihat di sini, tidak jauh dari escalator.
So, kamu sudah mampir ke sini atau belum?
Untuk ke sini, sebaiknya dengan busway karena jika dengan commuter line, jalan kakinya lumayan jauh. Kecuali kalau memang niat melihat-lihat sekitaran area Cikini.
2 minggu lalu ke sana, tempatnya bagus dan nyaman, cuma emang harus reservasi sebelum berkunjung.
BalasHapusYa ampuuuuun aku kok seneng yaaa kalo tau ada perpustakaan rame beginiiii 😍😍. Setidaknya minat baca warga di sana berarti masih tinggi.
BalasHapusAku blm dtng kesini mba. Masalah waktu sih.. tadi ya pengen ajak anak2 juga. Kalo ajak suami dia ga bakal betah kalo harus berjam2 di sana. Padahal kalo udh ke perpus aku bisa tahan dari pagi sampe tutup 🤣
Lah ini di TIM kak? Seriously aku beberapa kali ke TIM, paling sering ke theaternya sih, tapi ga pernah tau kalau ada perpustakaannya hiks hiks, kenapa aku kudet sekali OMG.
BalasHapusDan sebagus itu tempatnya ya kak, kalau daftar via online malah enak, jadi pengunjungnya terkontrol, ga ada istilah membludrak sampai umpel2an kan.
Duh aku harus ke sini sih.
Wah nyaman banget ada kursi beanbagnya juga...ngalamat kalau baca bisa ketiduran akuuuw hihihi
BalasHapuskoleksi novelnya kalau lengkap sih aku mau banget lah kapan kapan ke sini...makasih dah didropkan rutenya mba ri ^___^