Sejak pandemik Corona mulai menyebar di Indonesia, kantor tempat saya bekerja mulai memberlakukan Work From Home untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Tahu sendiri kan lingkungan kantor yang sempit dan sirkulasi udaranya ya balik ke situ lagi situ lagi. Kalau ada satu yang pilek, sebelum ada yang ketularan, pilek itu tidak akan meninggalkan orang yang pertama sakit. So, jika awalnya saya disibukkan sama mama dengan pekerjaan di rumah, memasuki minggu kedua saya mulai mati gaya. Dan mendadak perhatian saya tertuju pada timeline yang ramai dengan Dalgona Coffee.
Saya gak perlu lah ya membuat penjelasan panjang lebar soal Dalgona Coffee karena sudah bertebaran semua di timeline.
Yang saya ingin bercurcol di sini adalah betapa nyinyirnya orang-orang terhadap sesuatu yang mainstream. Mengingatkan saya ketika beberapa waktu lalu film seri Game Of Thrones akan segera berakhir dan beberapa orang yang tidak ikut menonton mengungkapkan kekesalan mereka akan hal ini. Maklum, timeline jadi ramai dengan orang-orang kayak saya yang berceloteh soal film seri tersebut. Apalagi tahun 2019 itu menjadi tahun terakhir tayang film seri tersebut.
Beberapa orang seperti biasa, ketika trend Dalgona Coffee ini mulai bikin penuh timeline langsung begini:
Apa sih Dalgona Coffee itu?
Siapa yang kompakan sama aku yang gak tertarik bikin Dalgona Coffee?
Ada yang tahu gak kandungan gula dan kalori dari bahan-bahan untuk membuat Dalgona Coffee ini?
Menjawab yang pertama...
Apa sih Dalgona Coffee? Dude, ini jaman internet yang selama kamu punya paket data maka silahkan buka situs apa saja dan cari yang namanya Dalgona Coffee.
Selesai.
Siapa yang gak bikin Dalgona Coffee?
BANYAK cuma gak menye menye di internet cari temen yang gak bikin buat nyinyir bareng. Plus, tidak semua orang doyan minum susu, doyan minum kopi dan punya waktu luang untuk membuat minuman ini.
Gak ngeri tuh sama kandungan kalori dan lain-lainnya dalam Dalgona Coffee?
Saya asli ngakak. Ya kali minuman ini bakal diminum setiap hari, bikinnya aja udah capek duluan karena saya gak pake mixer. Terus kalau gulanya banyak, so what? Saya gak berleha-leha abis menikmati minuman ini. Tapi kerja bakti booo, jadi mestinya asupan gula itu gak mengendap di tubuh. Kalau mau sehat, memang baiknya minum air putih hangat saja dan cari makanan atau minuman bergizi lainnya.
Saya sendiri setelah mencoba bikin akhirnya bosan setelah gagal mendapatkan bentuk foam yang diinginkan. Itu setelah mencoba membuat 4 hari berturut-turut dan masih gak oke juga adukannya. Tapi mungkin setelah sehari dua hari istirahat saya bakal tergerak bikin lagi. Bukan apa-apa sih, sayang saja bahannya masih banyak daripada nganggur begitu saja.
Bagaimana dengan Dalgona Coffee kalian?
Gue sih minta dibikinin adik gue. Hahaha. Btw, emang hiburan banget sih, lihat postingan dalgona coffee di sosmed, daripada liat postingan orang nyinyir atau berita duka.
BalasHapusWah enak banget ada yg mau bikiniiiin...
Hapus