Beberapa waktu lalu ada promo gila-gilaan di Traveloka dan saya tergiur dong. Padahal bokek... tapi rasanya promo seperti ini sayang banget dilewatkan. Jadilah tanggal 25 September 2019 saya booked untuk menginap di Artotel untuk malam tahun baru. Sebelumnya saya sudah pernah menginap di Artotel pada malam Natal 25 Desember 2018. Tapi tahun 2019 saya putuskan untuk staycation di malam pergantian tahun. Sempat nyaris batal karena ya namanya aja malam tahun baru. Harga penginapan mahal dong pastinya. Dan saya tidak terlalu punya budget tapi kasihan juga melihat mama jarang kemana-mana. Jadi pas banget lagi kepingin pas ada promo.
Setelah proses booking selesai, beberapa waktu kemudian cerita dong sama si emak kaaaan... Sambil buka email mencari konfirmasi booking, biar langsung kasih tunjuk tempat menginapnya...
Mama: Hah, mahal kan kalau malam tahun baru
Saya: Tenang, sedang ada promo kok... Cuma, tempat kita nginap sama nih kayak tahun lalu...
Mama: Kenapa di situ?
Saya: Katanya mama mau lihat suasana tahun baru di Thamrin... sebentar aku lihat dulu ya tempatnya....
Christmas decoration at Artotel Wahid Hasyim |
Lalu mendadak jantung saya berdegup ketika membaca email: Artotel Wahid Hasyim. Jadi ini bukan Artotel Thamrin? Terus lokasinya di sebelah mana?
Dan saya baru tahu dong kalau ada dua hotel dengan lokasi yang sebenarnya tidak jauh sih. Yang satu di dekat Sarinah sementara yang saya booked di jalan Wahid Hasyim. Ini pasti karena terlalu serius konsen di harga yang wow bikin bahagia sampai gak teliti lagi sama lokasi. Baru deh sudah booked kemudian cari informasi, telat banget. Tapi untunglah lokasinya di Jakarta Pusat juga ya, bukan di area bodetabek lainnya apalagi luar pulau.
Pas tanggal 31 Desember 2019, sekitar jam 13.00 saya berangkat dari rumah dengan si emak. Tidak bawa banyak baju, lah ya hanya semalam kok ribet. Saya malah sok pake celana pendek, biar berasa libur beneran di luar kota. Jadi sekitar jam 14.00 lebih sedikit kami sudah sampai di hotel.
Poin plus menginap di sini sebagai berikut:
1. Check in dan check out tidak pakai lama, semua berlangsung cepat.
Front desk Artotel Wahid Hasyim |
Untuk check ink, siapkan saja KTP karena akan diminta untuk mencocokkan data. Dan di sini tidak diminta untuk uang jaminan.
3. Toiletries dan fasilitas lain seperti gelas untuk minum, air mineral untuk dua orang, teh, kopi, gula dan alat tulis semua tersedia.
4. Tempat tidur yang nyaman, AC juga berfungsi dengan baik. Kondisi kamar dan sekitarnya (di luar kamar, lorong menuju kamar, lift) dalam keadaan bersih.
5. Staff yang ramah di bagian penerima tamu, staff yang bertugas saat bertemu di lift dan ruangan lain, resepsionis, valet service dan security.
6. Lokasinya strategis di Jakarta Pusat.
Selain itu, letak hotel ini berdekatan dengan Alfamart yang buka 24 jam, kedai Kopi Wahid, restoran Pardon My French. Berjalan sedikit sudah sampai di jalan Thamrin. Dan kemana-mana dekat, tinggal menyeberang ke Sarinah jika ingin pilihan makanan yang lebih banyak. Mau belanja ke Tanah Abang juga tinggal naik bajaj kalau malas jalan kaki.
Dari teras hotel ini, kami menonton sebagian dari pergantian tahun 2019 ke 2020, saat hujan awet mengguyur Jakarta dari jam 16.00 hingga keesokan harinya saat tahun baru 2020.
Dari teras hotel ini, kami menonton sebagian dari pergantian tahun 2019 ke 2020, saat hujan awet mengguyur Jakarta dari jam 16.00 hingga keesokan harinya saat tahun baru 2020.
1. Tidak cocok untuk manula.
Mungkin saya yang salah tidak menginformasikan lebih awal kalau membawa manula. Jadi sempat terkejutlah kami berdua ketika check in dan diinformasikan kalau kamar ada di gedung sebelah. Gedung berbeda dengan lokasi restaurant dan walau dekat, tapi karena harus naik turun tangga sempat membuat saya senewen. Masalahnya saya membawa mama yang rada ribet kalau harus naik turun tangga.
2. Kamar mandi sempit
Ya, memang sih kamar mandi bukan kolam renang ya harus yang besar-besar amat. Di satu sisi ada bagusnya jadi memudahkan ibu saya. Di sisi lain, air sempat luber nyaris masuk kamar ketika saya mandi. Jadi kalau sedang mandi jangan lupa menutup pintu ke arah kamar mandi. Saya tutup ke arah kamar, jadilah sempat terjadi genangan air dekat toilet.
3. Variasi makanan.
Sayangnya variasi makanan untuk sarapan hanya sedikit dan cepat habis. Jadi bagi yang kesiangan, sempat harus menunggu beberapa saat dulu sebelum kembali tersedia. Sebaiknya langsung sarapan sepagi mungkin agar tidak berebutan dengan yang lain.
Belum pernah nginep di hotel ini. Pas baca poin minusnya jadi kepikiran, iy juga ya. Penting banget nyediain fasilitas khusus manula dan difabel sih. Biar yang nginep di sini semuanya nyaman
BalasHapusanak tangganya sebenarnya tidak terlalu banyak sih dek. Hanya saja pas banget hujan terus, dan kami harus ke gedung sebelah untuk sarapan, jadi ribet.
HapusAku juga pernah tuh menginap bareng keluarga besar saat libur lebaran, booking 5 kamar, ternyata hotelnya nggak ada lift, harus naik turun tangga. Kami di lantai 4. Kasihan kalo orang tua harus naik turun tangga, capek. Akunya aja capek haha. Untungnya waktu itu ada 1 kamar yang di lantai 1, akhirnya ortu tidur di kamar itu.
BalasHapushah, buset... naik turun tangga dapat kamar di lantai 4 tp gak pake lift? Wadaw... hidup sehat boleh ya tapi kejam amat sama tamunya *nangis*
HapusAku belum pernah kepikiran sih ya... nginep di hotel semalam doang, dan hanya khusus buat nikmatin malam tahun baru....
BalasHapusNtar deh kalau udah bisa bersin keluar uang aku gitu mba. Ahahahaha.
bwahahahaha, aku juga nyari diskonan deeeeek... kalau gak mah mana berani akoeh nginep di hotel, malam taun baru pulak
Hapus