Mom's Artisan Bakery |
Rencananya saya mau keluar bareng sama teman tapi karena sesuatu hal, dia tidak bisa dihubungi. Jadilah saya akhirnya bersolo karir dan pergi makan malam sendirian.
So, here's the thing about going to another city alone, my tip for you to enjoy the moment is you makes no plan. Iya, karena saya memang niatnya buat refreshing, jadi saya gak terlalu bikin itinerary.
Kenapa?
Keterbatasan waktu
Saya hanya punya waktu kurang dari 24 jam untuk menikmati liburan singkat ini. Jadi dinikmati saja acara malas-malasannya tanpa merasa harus datang ke tempat yang ini dan itu.
Okay,
Sendirian
Plus minus jalan sendirian tentu saja ada. Plus, saya tidak terikat sama jadwal dan rencana, harus ke sana dan ke sini. Kecuali rencana itu yang melibatkan orang lain, seperti teman yang ketemuan di Saka Bistro. Kalaupun misalnya mendadak dia batal ya apa boleh buat, karena tiket kereta sama penginapan sudah dibeli ya, males banget mengurus refund. Jalan sendirian juga bikin lebih santai, karena bisa saja di detik-detik terakhir berubah pikiran dari yang mau ke sana eh akhirnya gak jadi.
Gak enaknya, seperti yang pernah saya sebutkan di postingan sebelumnya adalah, kalau mau makan tuh gak ada temannya buat sharing. Jadi bisa mencoba setidaknya lebih dari satu macam makanan dan minuman.
Gak enaknya, seperti yang pernah saya sebutkan di postingan sebelumnya adalah, kalau mau makan tuh gak ada temannya buat sharing. Jadi bisa mencoba setidaknya lebih dari satu macam makanan dan minuman.
Dari teman yang kerja di Bandung, saya dapat rekomendasi kalau pastry dan bakery di Moms Artisan Bakery enak, homemade plus healthy. Dan karena tempat ini tinggal ngesot dari Hummingbird guesthouse akhirnya sore sekitar jam 5 saya mampir deh. Niat awal maunya untuk beli roti saja. Tapiii jam segitu sudah banyak yang habis. Akhirnya saya jadinya nongkrong deh. Pesan hot chocolate dan falafel sandwich karena sekalian buat makan malam.
Begitu pesan langsung diminta agar proses pembayaran di kasir. Tapi sebelumnya kasir sempat memastikan ke rekan kerjanya apakah falafel sandwich tersedia atau tidak. Saya gak terlalu suka slh falafelnya, tapi ini lebih masalah selera saja ya teman-teman. Roti dan sayur yang ada semuanya fresh. Kalau susu coklatnya saya suka bangeeettt. Tidak perlu tambahan gula, rasa coklatnya berasa banget bow, gak yang hanya sekedar manis.
Falafel Sandwich Mom's Artisan Bakery |
Begitu pesan langsung diminta agar proses pembayaran di kasir. Tapi sebelumnya kasir sempat memastikan ke rekan kerjanya apakah falafel sandwich tersedia atau tidak. Saya gak terlalu suka slh falafelnya, tapi ini lebih masalah selera saja ya teman-teman. Roti dan sayur yang ada semuanya fresh. Kalau susu coklatnya saya suka bangeeettt. Tidak perlu tambahan gula, rasa coklatnya berasa banget bow, gak yang hanya sekedar manis.
Walau tempatnya kecil tapi cozy untuk nongkrong, terutama yang di bagian depan. Hanya saja tidak bisa nongkrong terlalu lama karena jam 7 malam tempat ini sudah tutup.
Setelah kenyang, saya jalan deh dan bingung, mau mampir ke mana lagi? Jeleknya jalan-jalan sendiri untuk foodie adalah, gak ada teman untuk pesan yang macem-macem... Daaan, tidak jauh dari Hummingbird ini ada banyak banget tempat nongkrong...
Saya melihat Sejiwa Coffee dan sudah mau masuk banget sih, tapi karena terlalu banyak pengunjung, akhirnya gak jadi. Saya lanjut jalan lagi menjauh dari tempat penginapan. Ada beberapa tempat lagi yang direkomendasikan oleh teman, yang saya lewati malam itu, tapi akhirnya saya memutuskan untuk masuk saja ke Two Cents.
Two Cents juga kedai kopi, tapi tempatnya luas dan saya lihat pengunjungnya bervariasi. Ada yang bawa keluarga beserta balitanya, ada yang nongkrong ramai-ramai sama temannya dan ada juga yang hanya berdua laptop.
Maunya sih pesan kopi atau susu coklat panas ya, tapi seingat saya dalam satu hari ini sudah tiga cangkir kopi dan dua susu coklat saya tenggak. Akhirnya saya hanya pesan orange juice dan cold brew untuk dibawa pulang, itupun karena kemasannya dalam botol. Kalau dalam cup plastik seperti kopi kekinian sih alamat gak bakal dibeli.
Jadilah saya sekalian charging, numpang wifi, lalu duduk-duduk saja santai sambil melihat pengunjung lalu lalang. Sempat ngiler pas lihat pastry tapi kapasitas perut ternyata sudah tidak bisa diajak kompromi. Dan badan sudah mulai capek, padahal pas saya lirik jam yaelaaa...jam 9 saja belom. Karena sepertinya niatan untuk ke tempat ketiga sudah batal, saya pun berlama-lama nongkrong di Two Cents.
Tempat duduk terbagi di beberapa spot, ada yang nongkrong di sofa bareng keluarga, ada yang seperti tengah meeting di meja panjang, di luar juga ada dua area yaitu bagian samping dan belakang. Ramai sama pengunjung tapi tidak sampai bikin bising.
Ah, mendadak jadi kangen jalan-jalan sendirian lagi
Setelah kenyang, saya jalan deh dan bingung, mau mampir ke mana lagi? Jeleknya jalan-jalan sendiri untuk foodie adalah, gak ada teman untuk pesan yang macem-macem... Daaan, tidak jauh dari Hummingbird ini ada banyak banget tempat nongkrong...
Saya melihat Sejiwa Coffee dan sudah mau masuk banget sih, tapi karena terlalu banyak pengunjung, akhirnya gak jadi. Saya lanjut jalan lagi menjauh dari tempat penginapan. Ada beberapa tempat lagi yang direkomendasikan oleh teman, yang saya lewati malam itu, tapi akhirnya saya memutuskan untuk masuk saja ke Two Cents.
Two Cents |
Two Cents juga kedai kopi, tapi tempatnya luas dan saya lihat pengunjungnya bervariasi. Ada yang bawa keluarga beserta balitanya, ada yang nongkrong ramai-ramai sama temannya dan ada juga yang hanya berdua laptop.
Maunya sih pesan kopi atau susu coklat panas ya, tapi seingat saya dalam satu hari ini sudah tiga cangkir kopi dan dua susu coklat saya tenggak. Akhirnya saya hanya pesan orange juice dan cold brew untuk dibawa pulang, itupun karena kemasannya dalam botol. Kalau dalam cup plastik seperti kopi kekinian sih alamat gak bakal dibeli.
Two Cents at night |
Two Cents pastry |
Tempat duduk terbagi di beberapa spot, ada yang nongkrong di sofa bareng keluarga, ada yang seperti tengah meeting di meja panjang, di luar juga ada dua area yaitu bagian samping dan belakang. Ramai sama pengunjung tapi tidak sampai bikin bising.
Ah, mendadak jadi kangen jalan-jalan sendirian lagi
Postingan sebelumnya dapat dilihat di:
Solo Traveling part 1
Solo Traveling part 2
Solo Traveling part 3
Solo Traveling part 4
Solo Traveling part 5
0 komentar:
Posting Komentar
Thank you for reading and comments.
Comments will be screened first.