Osteria Gia Pacific Place |
Beberapa waktu lalu saya mencicipi menu baru di restoran Gia dan sekarang saya menikmati suasana di Osteria Gia, keduanya sama-sama bernaung dalam Ismaya Group.
Perbedaannya dengan restoran Gia, konsepnya casual fine dining, sementara Osteria Gia lebih santai. Saya baru tahu kalau osteria (bahasa Italia) kalau diartikan ke bahasa Indonesia itu adalah: warung.
Ceritanya saya lihat di menu, kurang lebih sama saat makan di Gia. Ada beberapa tahap, antipasti, pasta, pizza, secondi dan dolci. Jadi saya mengira makanan akan dihidangkan satu persatu sama persis seperti waktu di Gia.
Memangnya apa saja sih hidangannya di setiap urutan makan?
ANTIPASTI
Guazzetto Prawn
With white wine, sage serta garlic bread…
Sup yang kental dengan udang dan cumi, dilengkapi dengan garlic bread.
Mamma’s Wagyu Meatballs
With tomato pizzaiola sauce, mozzarella and garlic bread.
FYI, saya sampai browsing mencari apa itu pizzaiola dan ternyata ada dua arti. Bisa artinya pembuat pizza atau yang berhubungan dengan pizza… (mudah-mudahan saya gak salah menangkap artinya, bisa cek langsung di sini )
Dagingnya besar dan empuk, tapi gak sampai hancur ya. Hanya saja untuk menu yang satu ini kurang click ke saya.
PASTA & PIZZA
Ketika sampai pada bagian hidangan pasta, jreeeng… ada dua pizza di loyang gede yang bisa untuk 6 orang makan ramai-ramai. Sementara kami hanya berempat dan lumayan kaget dengan hidangan yang beruntun nongol di meja. Sempat bertanya-tanya kok hidangannya langsung gedubrakan nongol semua pada saat yang bersamaan? Nah, konsepnya saja warung, jadilah makanan yang dihidangkan tidak mengikuti konsep small bites, appetizer, pasta, main course.
Carnivora pizza
Yang dihidangkan pada kami NO PORK melainkan hanya (HANYA... bahasanyaaah) wagyu meatballs, beef pepperoni, chicken, tomato sauce, mozzarella & red pepers.
Sekedar informasi, menu yang satu ini biasanya mengandung babi. Jadi pinisirin deh saya, ingin mencoba pizza ini dengan pork belly.
Marinara Pizza.
Diatasnya ada burrata cheese, basil, tomato sauce, garlic & chili.
Entah karena sudah dingin akibat kelamaan difoto, saya kurang menikmati makan pizza yang satu ini. Saus tomatnya terlalu asam buat saya.
Sudah? Belum! Ada lagi hidangan pasta yang jadi favorit teman-temans aya: Rigatoni Norma (with eggplant, basil, ricotta & tomato sauce).
Saya selalu suka salmon, tapi kali ini salmonnya harus saya makan bareng sausnya dan zucchini, baru enak. Ohya, zucchini itu sejenis labu dan ini labu pertama yang saya makan sampai nambah, bahkan setelah ikan salmonnya habis.
Meledak lah perut ini… dan setelahnya hadirlah dolci atau dessert yaitu tiramisu dan vanilla panna cotta. Awww, tiramisu mah jarang yang gak enak lah ya…
Tapi yang juara adalah vanilla panna cotta is soft pake banget. Di atasnya ada nutella dan peanut powder, di dasarnya ada butter cookies.
Osteria Gia Vanilla Panna Cotta |
Tapi yang juara adalah vanilla panna cotta is soft pake banget. Di atasnya ada nutella dan peanut powder, di dasarnya ada butter cookies.
Osteria Gia Nutella Pizza |
Dan setelah saya berpikir udah bahagia banget menikmati vanilla panna cotta nongol dong nutella pizza. Huhuhuh, kenapa baru nongol sekarang yang ini… Topping nutella dan kacang itu pas banget di atas pizza. Sukak, suka, suka…..
Untuk minuman, saya pilih Chocolate Truffle Frost. Mereka sempat nanya, yakin mau karena biasanya banyak yang gak suka dengan aroma truffle. Tapi, saya yakin gak akan terganggu, dan memang enggak.
Tapi kalau kalian gak suka, mungkin sebaiknya pesan yang lain seperti Elderflower mojito . rasanya segar, khas minuman bersoda.
Atau sebaiknya memesan Melon Cucumberita yang jadi favorit pengunjung wanita. Mungkin karena penyajiannya yang unik, melon disemprotkan ke minuman seolah minumannya pakai parfum.
Karena suasana di Osteria Gia lebih santai dari restoran Gia, saya merasanya sih dengan meja yang tidak terlalu besar, memungkinkan pengunjung untuk lebih mudah berinteraksi. Ada khan meja yang besar banget di tempat makan, ketika untuk mengobrol sampai harus memanjangkan leher. Hanya saja kalau pesannya terlalu banyak, jadi gabrukan semuanya ada di meja sehingga mau foto lumayan ribet (saya mau makan apa mau foto-foto sih?). Pelayanannya juga baik, kami diterangkan makanannya terbuat dari bahan-bahan apa saja. Tapi karena saya pelupa, blasss semua yang diterangkan oleh waiter.
Untuk nongkrong bareng 3 orang teman, cucoklah ke sini. Apalagi lokasinya dekat area perkantoran di dalam Pacific Place mall.
Osteria Gia Elederflower Mojito |
Tapi kalau kalian gak suka, mungkin sebaiknya pesan yang lain seperti Elderflower mojito . rasanya segar, khas minuman bersoda.
Osteria Gia Melon Cucumberita |
Atau sebaiknya memesan Melon Cucumberita yang jadi favorit pengunjung wanita. Mungkin karena penyajiannya yang unik, melon disemprotkan ke minuman seolah minumannya pakai parfum.
Suasana di dalam Osteria Gia |
Karena suasana di Osteria Gia lebih santai dari restoran Gia, saya merasanya sih dengan meja yang tidak terlalu besar, memungkinkan pengunjung untuk lebih mudah berinteraksi. Ada khan meja yang besar banget di tempat makan, ketika untuk mengobrol sampai harus memanjangkan leher. Hanya saja kalau pesannya terlalu banyak, jadi gabrukan semuanya ada di meja sehingga mau foto lumayan ribet (saya mau makan apa mau foto-foto sih?). Pelayanannya juga baik, kami diterangkan makanannya terbuat dari bahan-bahan apa saja. Tapi karena saya pelupa, blasss semua yang diterangkan oleh waiter.
Untuk nongkrong bareng 3 orang teman, cucoklah ke sini. Apalagi lokasinya dekat area perkantoran di dalam Pacific Place mall.
Wah seru juga kak ada versi casualnya dari Gia.
BalasHapusIya, sesuai namanya Osteria Gia... jadi ngewarung fancy deh di mall :)
HapusWah bagus banget nih ya tempatnya. Selain itu juga ada banyak sekali menunya
BalasHapusiya sampai bingung mau makan yang mana
HapusWah enak banget nih Mbak kelihatannya makanan yang ada di Osteria Gia ini
BalasHapusbikin perut happy hati juga senang
HapusSaya pingin banget nih makan pizzanya tuh. Bikin ngiler aja nih pizzanya hihi
BalasHapussodorin pizza...
Hapus