Yuna Your Personal Fashion Matchmaker

Siapa yang tiap hari sebelum ke kantor itu suka bingung mau pakai baju apa, cocok sama sepatu yang mana terus tas yang ini bisa padu padan sama bajunya gak? Atau lagi enak-enak bersantai di rumah tahu-tahu ada yang mengajak ketemuan nongkrong cantik di mall. Hadoh, mau pake baju apa ini? Maunya kelihatan effortless tapi teteup gaya. Banyakan juga saya ujung-ujungnya terlihat (sok) santai padahal persiapannya.... ngalahin artis yang mau terima penghargaan. Yup, saya memang bukan penganut gaya pakaian yang glamor (simply karena gak punya budget....alasannya banyak). Jadi dulu saya suka gaya yang sporty karena gak mau ribet. Tapi sekarang, saya cenderung memilih gaya berpakaian yang casual... Walau tetap bertanya-tanya dalam hati, sebenarnya cocok gak yah di umur saya sekarang dengan berat badan yang lagi melesat pesat naik?

Melodya and Winzendy from Yuna and Co

So, ketika sedang browsing media sosial dan ada pengumuman acara yang berkaitan dengan fashion saya tertarik. Lebih tertarik lagi ketika membaca kaitan fashion dengan kecerdasan buatan (bahasa Inggris-nyah Artificial Intellegence. Jadilah saya daftar ikutan dan hadir di lokasi acara lantai 8 di Chubb Square pada hari Sabtu tanggal 20 Januari 2018. Kami diajak untuk mengenal Yuna and Co dan orang-orang yang ada di belakang layar yaitu Winzendy Tedja CEO dari Yuna & Co., Antonius Murdhani (CXO) dan Roy Prawira (CTO) serta Melodya (Fashion Director).

Singkat cerita Yuna adalah aplikasi yang berkaitan dengan fashion dan para pengguna iOS bisa mendapatkannya di sini sementara pengguna android bisa mendapatkannya di sini. Lah, kaitannya dengan A.I apa dong? Nah, Yuna is the Artificial Intellegence dalam aplikasi ini. Jadi para pengguna setelah download dan daftar, akan diminta mengisi bio data tentang tubuh. Ohya, mengisinya mesti jujur ya, toh yang tahu ukuran dan bentuk tubuh ini hanya antara kalian dan Yuna. Gunanya apa? Dengan mengisi data mengenai bentuk badan (yang sebenarnya) akan membantu Yuna untuk mencarikan baju yang sesuai.

Melodya and me

Yuna juga akan meminta kita penggunanya untuk memilih warna yang disukai dan tipe baju kesukaan. Barulah setelah itu Yuna akan memberikan beberapa pilihan baju dan di mana baju tersebut atau setidaknya yang mirip bisa didapatkan. Tapi harap diingat ya, Yuna bukan applikasi untuk menjual baju dari merk-merk yang telah bekerja sama dengan mereka. Yuna memberi saran tidak hanya baju yang sesuai dengan bentuk tubuh, tapi juga sepatu dan tas yang sesuai. Yuna adalah penasehat fashion bagi para penggunanya. Jadi lebih untuk memberi masukan dan pastinya akan lebih menghemat waktu. Kebayang gak ada berapa banyak toko baju online yang ada saat ini dan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk browsing mencari baju. Belum lagi memikirkan ini ukuran Xl beneran muat sama saya atau enggak?

Pada saat acara berlangsung, beberapa peserta menanyakan apakah nantinya Yuna akan bekerja sama dengan produsen baju bagi para pengguna hijab dan apakah terbuka kerjasama dengan UMKM alias produk lokal? Untuk pertanyaan pertama, rencana ke depan tentunya ada dan saat ini masih terus dipelajari. Tentunya Yuna harus tahu kriteria pakaian yang dikenakan para pengguna hijab agar bisa memberi saran yang tepat dong. Dan untuk pertanyaan kedua, persyaratan utama adalah merk lokal tersebut harus sudah mempunyai jalur distribusi sendiri dan sudah berbentuk PT atau CV. Jadi, merk lokal tersebut bisa dipastikan tiba-tiba tidak produksi lagi padahal para pengguna applikasi Yuna sudah kepincut dengan merk tersebut. 

So, mau merasakan punya personal fashion matchmaker? Gak usah tunggu lama, silahkan download aplikasinya dan mencoba sendiri ya teman-teman. Atau yang ingin kerjasama dengan mereka bisa langsung menghubungi mereka via email : company @helloyuna.io