Di kereta saat di Belanda, dengan jaket pinjaman dari teman |
Saya bisa dibilang termasuk yang super jarang pake banget untuk urusan sama yang namanya jalan-jaklan. Boro-boro sering jalan ke luar negeri. Yang dalam negeri bisa juga dihitung pake jari. Maka gak heran, saya selalu keliru untuk mengemas baju dan apa saja yang enak untuk digunakan dan dibawa. Maksudnya agar jangan terlalu berlebihan.Dan koper yang dibawa jadi tidak perlu besar-besar.
Jadi saya putuskan untuk membuat daftar berikut untuk mengingatkan saya juga tentang barang-barang yang mestinya dibawa dan yang tidak
1. Underwear
Kalau bisa pakaian dalam yang sekali pakai dapat langsung dibuang. Kenapa? Karena baju kotor itu bisa membuat berat koper atau ransel bertambah. Serius. Tentunya kita tidak merencanakan untuk membeli deterjen dan hanger dan mencuci semua pakaian kotor sebelum pulang kan?
Memang sepertinya boros, tapi ada banyak pilihan underwear yang bisa sekali pakai. Yang penting nyaman untuk digunakan
2. Tissue
Mau tissue kering kek, tissue basah kek ... Kita tidak pernah tahu apakah tempat yang dilewati saat traveling itu menyediakan tissue atau tidak. Ada air untuk bilas atau tidak. Saya tidak membicarakan penginapan di hotel atau losmen. Tapi jika menggunakan bus ataupun berjalan kaki, pada suatu waktu kita harus menggunakan kamar kecil kan?
Di Belgia, sekali lagi dengan jaket yang sama |
3. Pakaian
Tentunya harus melihat dulu tempat tujuannya ke mana nih. Membawa baju hangat, jika tempatnya dingin.
Seorang teman pernah mengingatkan saya, kalau tujuan saya adalah jalan-jalan. Bukan hendak membuat buku foto dengan baju yang berbeda-beda. Apalagi jika ada rejeki pergi ke tempat yang tengah mengalami musim dingin.
"Toh, jaketnya bakal yang itu lagi, itu lagi. Lo bawa jaket kan cuman satu? Mau pake baju warna apa juga gak bakal kelihatan karena ketutupan jaket!"
4. Sepatu
Bukannya cukup satu sepatu? Pengalaman saya membuktikan satu sepatu tidak cukup. Salah satu sepatu yang saya pakai pernah rusak saat masih dalam perjalanan. Memang sih, sepatu bisa saja dibeli saat dalam perjalanan. Tapi iya kalau pas rusak pas ketemu tempat yang lagi menjual sepatu?
Plus, sepatu juga harus melihat tempat tujuan. Kasarnya nih, kalau mau hiking masa sih pake high heels? Jika tempat tujuannya lembab sebaiknya juga mencari sepatu yang cocok di udara tersebut.
5. Kopi bubuk atau teh bubuk
Bukaaan. Bukan buat diminum bareng gula pasir and so on. Saya adalah salah satu dari banyak orang yang kakinya kalau dalam keadaan lembab...well, singkat kata... I have smelly feet. Kalau menurut teman saya, saya salah pakai sepatu... Udara yang terbilang dingin itu mestinya saya pake boots dan bukan sepatu olahraga dan kaos kaki saja. Dan kalaupun saya akhirnya tetap menggunakan sepatu teresbut, seharusnya saya meletakkan bubuk kopi atau bubuk teh di sepatu tersebut agar bau yang tidak enak itu bisa terserap. Kasihan khan teman sekamarnya harus bersabar mencium aroma yang tidak sedap tersebut?
Di Jerman... Kasian deh tuh jaket :)))) |
6. Obat
Obat yang benar-benar diperlukan dan bukan karena mau membuka toko obat sepanjang perjalanan. Yang perlu dibawa nih juga obat anti mabok alias Antimo.
Saya termasuk orang yang susah tidur, jadi bayangkan perjalanan yang memakan waktu lama itu bisa membuat saya cepat lelah akibat kurang tidur. Saya baru tahu kalau minum antimo itu bisa membantu banget untuk cepat tidur pulas. Jadi, antimo itu bukan hanya untuk orang yang mabok sepanjang perjalanan. Tapi juga untuk orang-orang yang susah tidur.
7. Makanan
Seorang rekan perjalanan pernah mengajak saya untuk membawa beras. Iya. Beras. Jadi misalnya dia bawa 1 liter, saya juga. Dan begitu pula beberapa orang lain. Nanti dia akan membawa rice cooker. Saya saat itu langsung menolak mentah-mentah. Ya ampun. Saya tahu memang nasi itu berguna banget untuk menambah tenaga dan bisa menghangatkan tubuh jika udara dingin. Tapi yang benar aja sampai harus bawa persediaan beras untuk sepanjang perjalanan.
Kenapa barang-barang bawaan sebisa mungkin dibuat minimalis?
1. Seorang teman yang sering jalan-jalan pernah mengalami tiba di hotel yang lift-nya tengah mengalami kerusakan... Kalau kopernya besar, siapa yang mau bawain? Porter? Porter gak gratis kan?
Kebayang dong kalau nginepnya di lantai 5?
2. Pembatasan bagasi dalam pesawat
Sama seperti Air Asia, di Eropa ada juga maskapai pesawat yang namanya Ryan Air yang super ketat banget. Yang dibawa ke kabin gak boleh lebih dari 15 kg...
Foto-foto itu adalah para penumpang yang mulai ribet mengeluarkan barang-barang dan mengatur sedemikian rupa agar bisa pas 15 kg. Dari rombongan saya waktu itu adalah dengan menghabiskan cemilan, buah, sampai saling titip pakaian dan sepatu dan asesoris.
3. Naik Angkot
Naik Angkot di Perancis antara lain dengan naik kereta. Kebayang kan, lari-lari dengan membawa koper yang gede? Plus, pas mau mencari naik dari mana nih keretanya....eh, mesti naik turun tangga? Untung ada seorang cowok yang kasihan melihat tampang pucat pasi kami semua dia pun langsung bergegas membawakan koper-koper yang besar-besar itu.
Cowok yang membantu kami memberikan arah jalan di subway dan....bantu bawa koper |
Kesimpulannya sih, demi kenyamanan kita juga dalam jalan-jalan... Biar gak bikin ribet dan tetap bisa foto-foto kece sepanjang perjalanan. Selamat bersiap menyambung akhir pekan yang lama ya teman-teman ^_^
Kalau jalan-jalan ke luar negeri tuh gak perlu sibuk mikirin pakaiannya ngejreng apa ga gitu ya. Pake yang simple dan bersi serta rapi aja udah keren.
BalasHapusEmejinggg..uda nyampe belgia, belanda, prancis huhuhuuu, azig banget mb ria
BalasHapusKlo underware yg sekali buang, jadi kepikiran praktis juga ya, paling males klo traveling bawaannya banyak, tapi ga kepake ..misal baju
Aku gak pernah kepikiran dalaman yang sekali buang. Xixixi Patut dicoba semua tipanya mbak. Itu yang bawa rice cooker beneran? :D
BalasHapusaku termasuk yang ribet kalo mau packing buat liburan, selalu ngitung berapa baju, nyocokin warna baju dan jilbab dan anehnya baju sealu kelebihan hehe, toiletters selalu paling banyak.
BalasHapus